Suara.com - Akhirnya Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan emiten kelas kakap dengan market share lumayan besar yakni PT-Charm Indonesia Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang produksi produk popok bayi dan pembalut wanita hari ini mencatatkan saham perdananya di BEI dengan kode saham UCID.
Berdasarkan data BEI, Unicharm menjadi emiten yang ke-667 di papan Bursa. Perseroan melepas 831.314.400 saham ke publik dengan harga IPO Rp 1.500 per saham, sehingga meraih dana IPO sebesar Rp 1,25 triliun, dengan kapitalisasi pasar Rp 6,23 triliun. Adapun jumlah saham yang tercatat (berikut dengan saham pendiri) yakni 4,15 miliar saham.
Ini merupakan aksi korporasi terbesar yang masuk industri pasar modal sepanjang tahun ini.
Direktur Utama Uni-Charm, Yuji Ishii mengatakan harga saham perdana yang ditawarkan dan dibuka sebesar Rp 1.500 per lembar saham. "Diharapkan akan mendapatkan respons investor yang positif pada hari pertama perdagangannya.” kata Yuji dalam keterangan persnya, Jumat (20/12/2019).
Rencana penggunaan dana hasil hajatan IPO, sekitar 64,6 persen digunakan untuk kebutuhan belanja modal, 20,6 persen untuk pembayaran utang dan sisanya sekitar 14,8 persen akan digunakan untuk modal kerja.
Setelah IPO, komposisi pemegang saham Uni-Charm menjadi 59,20 persen untuk UC Corporation, 20,80 persen untuk Purinusa dan 20 persen masyarakat.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah PT Sinarmas Sekuritas.
“Dukungan dan sambutan yang diberikan oleh pasar modal di Indonesia hingga kami dapat dicatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan. Dan pencatatan saham ini merupakan bukti komitmen Uni-Charm Indonesia kepada para stakeholders dan rekanan usaha kami”, ungkap Yuji Ishii.
Maka dari itu, sepanjang tahun ini sudah ada sekitar 54 perusahaan yang IPO di BEI. Sebelumnya rekor terbesar listing di pasar modal dipegang PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) yang mendapatkan dana segar IPO dari investor sebesar Rp 1,03 triliun.
Baca Juga: Sudah Ada 350 Emiten Berbasis Syariah, AEI Lapor ke Wapres Ma'ruf
Berita Terkait
-
Sepanjang 2019, Asing Catatkan Beli Bersih Rp 41 Triliun
-
Arkadia Digital Media Paparkan Capaian Membanggakan, Optimis Menatap 2020
-
Asing Catatkan Beli Bersih Rp 43 Triliun Sepanjang 2019
-
Perusahaan Baut Ini Siapkan Modal Kerja Rp 20 Miliar di Tahun Depan
-
Bom Medan, Bos BEI Sebutkan Tidak Mengganggu Market
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG