Suara.com - Maskapai penerbangan masih menunggu keputusan pemerintah terkait penyesuaian harga tiket pesawat khususnya selama momentum Lebaran 2020.
"Saat ini untuk kebijakan menaikkan harga tiket masih menunggu revisi 'to be announced' (TBA) dari Kementerian Perhubungan," kata Branch Manager Sriwijaya Air Solo Taufik Usman di Solo ditulis Kamis (16/4/2020).
Ia mengatakan saat ini keputusan yang dikeluarkan oleh Kemenhub baru sebatas jaga jarak fisik di pesawat, yaitu mengatur maskapai tidak boleh menjual tiket secara penuh sesuai kapasitas pesawat terbang.
Ia mengatakan dalam satu pesawat ada pengurangan maksimal 50 persen dari total kapasitas normal. Meski demikian, terkait dengan mekanisme penerapan jaga jarak fisik di dalam pesawat, dikatakannya, tergantung kebijakan dari masing-masing manajemen maskapai.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini rata-rata tingkat okupansi Maskapai Sriwijaya Air hanya 58 persen. Bahkan, untuk penerbangan melalui Bandara Adi Soemarmo hanya Nam Air rute Solo-Pontianak dan Solo-Palembang PP yang masih terbang.
"Sedangkan untuk rute Solo-Pangkalpinang dan Solo-Bali PP tidak diterbangkan," katanya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak menutup kemungkinan akan mengkaji penyesuaian Tarif Batas Atas (TBA) pesawat apabila diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih luas untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan aturan tersebut akan segera difinalisasi.
Pihaknya juga menerapkan mekanisme khusus transportasi udara menyusul telah ditetapkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19. (Antara)
Baca Juga: Pemerintah Naikkan Harga Tiket Pesawat di Tengah Pandemi Corona
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025