Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk turut menyalurkan bantuan beras bagi masyarakat terdampak Covid-19 melalui program ATM Pertanian Sikomandan yang diprakarsai Kementerian Pertanian, dan didukung TNI Angkatan Darat untuk pendistribusiannya.
Program ini bertujuan membantu masyarakat terdampak Covid-19 dalam memenuhi kebutuhan pokok, yakni beras.
Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, dalam dua bulan ke depan Pupuk Indonesia Grup akan menyalurkan sebanyak 750 Ton beras premium melalui ATM Beras Sikomandan yang terletak di 10 Komando Distrik Militer (Kodim) TNI AD.
"Melalui program ini, Pupuk Indonesia bersama Pemerintah serta TNI AD bermaksud ingin mempermudah kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak pandemi, termasuk guna meredam gejolak sosial dan harga pangan," kata Wijaya dalam keterangannya, Rabu (20/5/2020).
Adapun program ATM Pertanian Sikomandan untuk sementara ini baru difokuskan di wilayah Jabodetabek, dengan melibatkan 10 Kodim.
Pemilihan wilayah jabodetabek oleh Kementerian Pertanian, dikarenakan Jabodetabek merupakan zona merah pusat episentrum penyebaran virus corona.
Ke-10 unit Kodim dimaksud yakni Kodim 0501 Jakarta Pusat, Kodim 0505 Jakarta Timur, Kodim 0502 Jakarta Utara Kodim 0503 Jakarta Barat, Kodim 0504 Jakarta Selatan, Kodim 0606 Kota Bogor, Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Kodim 0507 Bekasi, Kodim 0506 Tangerang dan Kodim 0508 Depok.
Setiap harinya masing-masing Kodim akan menyalurkan kepada 1.000 orang yang telah terdata sebagai penerima, dan per orang berhak mendapatkan 1,5 Kg beras.
"Dengan total bantuan sebanyak 750 ton beras yang disalurkan selama dua bulan tersebut, Pupuk Indonesia Grup menargetkan dapat menyalurkan sekitar 500.000 kantong yang masing-masingnya berisikan 1,5 Kg beras kepada masyarakat terdampak pandemi," ungkap Wijaya.
Baca Juga: Cerita Korban Tsunami Banten, Berbagi Beras Agar Tak Kelaparan Saat Corona
Ia pun memastikan beras premium yang diberikan memiliki mutu dan kualitas yang baik sehingga layak dikonsumsi masyarakat, sebagaimana yang dimandatkan oleh Kementerian Pertanian.
"Kami berkomitmen mendukung program tersebut dengan pasokan beras premium berkualitas baik yang diproduksi sendiri oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia, yakni Pupuk Indonesia Pangan (PIP)," tegas Wijaya.
Mesin ATM beras tersebut sepenuhnya dirancang dan diproduksi oleh Kementan melalui Balai Besar Mekanisasi Pertanian.
Kriteria masyarakat penerima ditentukan oleh Kementerian Pertanian, kemudian Kodim yang akan mendata hingga mengkonfirmasi ke kelurahan dan kecamatan setempat. Selain Pupuk Indonesia, pasokan bantuan beras periode April-Mei juga telah didukung oleh Bank BNI dan Bank BRI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya