Suara.com - Pemerintah Singapura kembali mengeluarkan kebijakan stimulus sebesar 23,2 miliar dolar AS untuk mendorong ekonomi yang telah terpukul oleh pandemi virus corona.
Kebijakan stimulus itu merupakan paket keempat yang telah dikeluarkan Singapura untuk memulihkan kondisi ekonominya.
Dengan adanya kebijakan ini, total Singapura telah mengeluarkan 70,4 miliar dolar AS untuk membantu warganya yang terdampak virus corona.
"Ini adalah paket penting, dan tanggapan yang diperlukan untuk krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Heng Swee Keat, seperti dilansir dari CNBC, Rabu (27/5/2020).
Adapun paket kebijakan itu terdiri dari, pemberian upah kepada para pekerja, penghapusan pajak bagi pekerja asing, dan penghapusan biaya sewa kios UMKM.
Pengeluaran tambahan ini akan mendorong defisit anggaran Singapura menjadi 52,3 miliar dolar AS atau sekitar 15,4 persen dari PDB.
Singapura tetap memiliki cadangan dana. Tetapi, jumlah pasti cadangan Singapura adalah rahasia negara, tetapi berbagai perkiraan telah menempatkannya pada ratusan miliar dolar AS.
Singapura adalah salah satu negara paling awal di luar China yang melaporkan kasus penyakit coronavirus, yang secara resmi bernama Covid-19.
Kementerian kesehatan negara itu mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah mengkonfirmasikan 383 kasus virus corona baru, menjadikan penghitungannya menjadi 32.343 jiwa, salah satu yang tertinggi di Asia.
Baca Juga: Pertama di Singapura, Hakim Vonis Hukuman Mati Via Zoom
Langkah-langkah penguncian yang diberlakukan banyak negara untuk mencegah penyebaran virus telah menghantam aktivitas ekonomi secara global, termasuk mengurangi jumlah perdagangan di seluruh dunia.
Beberapa ekonom telah menyebut Singapura sebagai salah satu ekonomi yang paling rentan terhantam pandemi karena ketergantungannya pada perdagangan.
Di dalam negeri, pemerintah Singapura memberlakukan pembatasan seperti penutupan sementara sekolah dan sebagian besar tempat kerja pada awal April. Langkah-langkah itu diharapkan akan dicabut secara bertahap mulai bulan depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah