Suara.com - PT Pertamina (Persero) bakal menghilangkan produk jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual ke masyarakat. Ke depan hanya produk BBM yang ramah lingkungan dijual ke konsumen.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, komitmen tersebut digalakkan perseroan merujuk aturan pemerintah dan dunia terkait batasan RON BBM yang digunakan.
"Intinya kita lakukan satu ada regulasi pemerintah dan kesepakatan dunia, ada regulasi KLHK yang menetapkan untuk jaga polusi udara emisi karbon ada batasan RON. kita akan prioritaskan produk ramah lingkungan," ujar Nicke dalam diskusi secara Virtual di Jakarta, Senin (15/6/2020).
Selama ini, lanjut Nicke, Pertamina tengah memproduksi BBM ramah lingkungan yaitu B30 yang merupakan hasil campuran minyak kelapa sawit 30 persen dan 70 persen solar.
"Kita punya inisiatif juga dengan Kementerian ESDM itu untuk A20, apa itu jadi kita mencampur gasoline dengan methanol dan ethanol, jadi methanol 15 persen dan entanol 5 persen. Ini sedang riset di kementerian ESDM, kalau ini bagus bisa mengurangi impor gasoline," ungkap dia.
Nicke pun meminta masyarakat juga ikut peran aktif untuk mengonsumsi BBM ramah lingkungan. Sehingga, bisa mengurangi polusi udara.
"Kita rasakan pada PSBb langit lebih biru udara lebih baik, kita dorong masyarakay untuk gunakan bbm ramah lingkungan. Dengan kita simplifikasi produk akan mudahkan distribusi dan arahnya lebih terjangkau harganya," pungkas Nicke.
Berita Terkait
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah