Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik peluncuran sistem National Logistic Ecosystem (NLE) yang diharapkan mampu membuat proses logistik tanah air jauh lebih baik.
Meski begitu, dia mewanti-wanti jangan sampai sistem baru tersebut tidak berjalan dengan baik, terutama saat eksekusi di lapangan.
"Langkah yang penting eksekusinya bagaimana. Karena eksekusi ini penting," kata Luhut dalam acara peluncuran tersebut yang dilakukan secara virtual pada Kamis (24/9/2020).
Lantaran itu, dia berpesan kepada jajaran terkait agar benar-benar menjalankan sistem NLE dengan baik ketika di lapangan.
"Besok saya juga mau ke Batam mau melihat demonya mengenai dari 17 layanan menjadi satu bagaimana. Jadi jangan hanya diomongin di kertas, tapi nggak jalan," kata Luhut.
Luhut pun berharap dengan NLE, biaya logistik di tanah air akan jauh lebih ramah kepada pelaku usaha dan tentunya lebih meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
"Catatan pertama cost efisiensi dari NLE ini ada cukup besar Rp 1,5 triliun hanya dari daerah batam saja. Sebagai gambaran saat ini importir melakukan sampai 17 transaksi layanan, jadi panjang sekali. Jadi sekarang ini hanya diputuskan 1," katanya.
Masalah logistik nasional merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan daya kompetisi Perekonomian Indonesia dan upaya memperbaiki merupakan kerjasama dari semua instansi atau institusi.
Presiden telah menetapkan keppres mengenai program untuk perbaikan NLE dengan Menko Perekonomian dan Menko Marinves dan seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) yang terkait untuk ikut memperbaiki sistem logistik nasional Indonesia.
Baca Juga: National Logistic Ecosystem, Upaya Indonesia Perbaiki Daya Saing Logistik
“Biaya logistik kita dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita, terutama di ASEAN dan negara tetangga terdekat itu masih dianggap lebih tinggi dan ini menyebabkan perekonomian Indonesia perlu terus untuk memperbaiki daya kompetisinya," kata Sri Mulyani dalam video teleconference di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, setiap tahunnya para pengusaha nasional harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk biaya logistik.
"Kita mengeluarkan lebih dari 23,5 persen dari PDB kita untuk biaya logistik, dan performance dari logistik kita dalam Ease of Doing Business (kemudahan berbisnis) kita mengenai berapa jumlah hari, jumlah jam atau waktu untuk menyelesaikan proses logistik itu belum menunjukkan suatu perbaikan yang signifikan. Oleh karena itu, upaya untuk melakukan reformasi di bidang logistik nasional menjadi keharusan,” katanya.
Pembentukan NLE diharapkan bisa menurunkan biaya logistik yang sekarang adalah 23,5 persen dari PDB menjadi 17 persen.
Penurunan sekitar 5 sampai 6 persen ini terutama akan dikontribusikan dari seluruh proses hulu hingga hilir terutama dalam menghubungkan sektor-sektor transportasi dan mensimplifikasi proses, menghilangkan repetisi dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha.
“Reformasi ini kita harapkan sektor logistik akan makin meningkat, tidak hanya dari sisi efisiensi tapi juga dari sisi kontribusinya dalam meningkatkan daya kompetisi seluruh perekonomian nasional dan dengan adanya standar pelayanan dan transparansi akan terjadi persaingan yang sehat,” harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat
-
Bukan Cuma Smelter! Industri Nikel RI Kini Kian Fokus Garap Kualitas SDM
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?