Suara.com - Dalam kondisi Perekonomian Indonesia yang penuh tantangan akibat pagebluk Virus Corona atau Covid-19, ternyata inklusi keuangan bisa menyelamatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari kebangkrutan.
Setidaknya ada tiga peranan penting inklusi keuangan bagi perekonomian nasional seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong proses pemulihan ekonomi nasional serta mendukung daya tahan ekonomi masyarakat terutama di masa pandemi seperti saat ini.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 64 juta.
Angka tersebut mencapai lebih dari 90 persen keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. Selama masa pandemi ini, sektor UMKM adalah salah satu yang sangat terdampak.
Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengungkapkan, edukasi terhadap pelaku UMKM sangat penting guna meningkatkan literasi keuangan sehingga mereka mendapatkan ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan apalagi ditengah pandemi seperti ini.
“Inklusi keuangan bisa dikatakan terwujud kalau semua orang dapat mengakses layanan keuangan dengan mudah. Efek yang diharapkan tentu saja meningkatnya kemampuan ekonomi dan berkurangnya kemiskinan serta kesenjangan ekonomi,” kata Wildan dalam sebuah webinar.
Demi tercapainya target indeks inklusi keuangan Indonesia menjadi diatas 90 persen dalam waktu tiga tahun ke depan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), dia mengemukakan Akulaku Finance Indonesia secara aktif melakukan edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat termasuk pelaku UMKM.
Tujuannya untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan usaha khususnya pengelolaan pembiayaan produktif yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.
“Akulaku Finance bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga media massa untuk mengedukasi masyarakat melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah lewat webinar bersama dengan komunitas UMKM,” ungkapnya.
Sehubungan dengan edukasi terkait inklusi keuangan, Penasihat Keuangan Ghita Argasasmita mengatakan, dalam sesi webinar yang sama, dalam membangun usaha yang komprehensif dan berkelanjutan, diperlukan manajemen keuangan yang baik untuk mempertahankan bisnis dari kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti sekarang ini.
Baca Juga: OJK Gelar Kompetisi Inklusi Keuangan dengan Total Hadiah Rp 80 Juta
“Kemampuan yang penting untuk dimiliki seorang pengusaha UMKM adalah kemampuan manajemen keuangan yang baik untuk membawa bisnis mereka maju dan berkelanjutan,” kata Ghita.
Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM baik saat akan memulai usaha maupun saat usahanya sudah berjalan adalah untuk menekan biaya operasional seefisien mungkin dan memisah rekening pribadi dan rekening usaha. Bila rekening usaha sudah terpisah maka arus bulanan akan terlihat dengan jelas.
“Apabila kita bisa memisahkan tabungan usaha dan pribadi, penghitungan kas bulanan usaha kita akan lebih mudah dan tepat. Hal ini juga akan meminimalisir kemungkinan mengalami krisis uang kas yang diakibatkan oleh penarikan uang tunai untuk keperluan pribadi,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyatakan, inklusi keuangan memegang peranan penting dalam percepatan program pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, inklusi tersebut khususnya terkait UMKM.
"Khususnya inklusi dengan mempercepat pemberian kredit bagi UMKM, sehingga usaha mereka dapat meningkat kembali dan mendekati kondisi normal," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable