Suara.com - Perekonomian sepanjang tahun ini diperkirakan bakal masuk masa titik paling suram akibat tekanan pandemi Covid-19.
Alih-alih bakal bisa mencapai titik positif diakhir tahun, ekonomi Indonesia diprediksi bakal tetap minus pada Kuartal IV 2020.
"Sepertinya agak sulit bagi kita di 2020 ini jadi positif, terutama melihat situasi kuartal III yang cukup dalam dari yang diperkirakan banyak pihak," kata Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (8/11/2020).
Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III lalu minus 3,49 persen, angka yang membuat 9 bulan pertama pada 2020 pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen.
Menurut Tauhid, banyak faktor yang membuat ekonomi Indonesia terancam bakal tumbuh negatif, salah satunya kasus baru virus corona yang belum bisa dikendalikan oleh pemerintah. Selain itu penyerapan anggaran pemulihan yang tidak maksimal.
"Dengan kondisi itu kami melihat kuartal IV, dengan situasi masih tinggi kasus Covid-19, penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional tidak optimal dan situasi terakhir kami perkirakan kuartal IV minus 2 persen," ujarnya.
Dengan catatan jelek tersebut dirinya memperkirakan bahwa hingga akhir tahun ekonomi Indonesia tidak akan bisa tumbuh positif seperti negara lain, yakni China yang sudah tumbuh 4,9 persen pada kuartal III dan Vietnam yang bahkan mampu mempertahankan pertumbuhan positif menjadi 2,6 persen.
Perekonomian Indonesia resmi masuk dalam jurang resesi ekonomi, setelah BPS mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III minus 3,49 persen.
Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim kondisi ekonomi Indonesia boleh dibilang menuju perbaikan. Pasalnya, kata dia, dari kuartal ke kuartal pertumbuhan ekonomi positif di angka 5,05 persen.
Baca Juga: Angin Segar Kemenangan Joe Biden Bagi Ekonomi Indonesia Terganjal Pandemi
"Kalau kita lihat yang menarik itu q to q (kuartal ke kuartal) itu pertumbuhannya 5,05 persen, artinya ada perbaikan," kata Airlangga dalam konfrensi pers melalui video teleconference di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Dalam data BPS memang terlihat bawah perbaikan ekonomi mulai terjadi pada kuartal III ini dimana angka pertumbuhan ekonominya makin membaik meski pun masih terkontraksi 3,49 persen. Angka ini dianggap lebih baik dibandingkan dengan kuartal II yang terkontraksi 5,32 persen, tetapi tak bisa menghindari resesi karena 2 kali berturut-turut pertumbuhannya negatif.
Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar ini mengklaim kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain.
"Kita lihat Singapura trennya membaik tapi kita lihat dia masih minus 7 persen (Kuartal III), Amerika Serikat juga trennya positif, Eropa juga trennya positif," klaimnya.
Meskipun begitu kata dia, jika dilihat secara umum kondisi perekonomian global sudah menunjukan tren perbaikan sepanjang kuartal III.
"Dunia juga mulai recover dan itu sejalan dengan Indonesia," ujar dia.
Berita Terkait
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
R&I Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia di BBB+, Bukti Ekonomi Tangguh di Tengah Gejolak Global
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Ingin Beli Emas? Ini 3 Langkah Mudah di Pegadaian yang Wajib Kamu Tahu!
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
China Hingga Vietnam Tertarik Bangun Pabrik Baja di Dalam Negeri
-
OJK Akan Hapus Bank Kecil dengan Modal Minim
-
Utang Pinjol Tembus Rp 90,99 Triliun, Yang Gagal Bayar Semakin Banyak
-
Pemerintah Beberkan Alasan Baja RI Keok Sama China
-
Purbaya Mau Redenominasi, BI: Harus Direncanakan Matang
-
Saham Milik Prajogo Pangestu Meroket Hari Ini, Apa Penyebabnya?
-
Sukuk Tabungan ST015: Ini Ketentuan, Jadwal, dan Imbalan Floating with Floor
-
BRI Hadirkan Ratusan Pengusaha UMKM Binaan dalam Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro