Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih ada dana Belanja lebih dari Rp 1.068 trilun di APBN yang belum terpakai. Dana tersebut terdiri dari APBN Rp 798,7 triliun dan APBD yang sekitar Rp 402,3 triliun.
Meski sisa APBN masih tinggi, tapi Sri Mulyani tetap menyoroti penyerapan anggaran APBD yang masih belum sesuai harapan.
Sebab, jelas dia, serapan anggaran APBD belum terlalu kencang, sebab baru sekitar lebih dari 60 persen dana APBD yang terpakai.
"Kinerja APBD dari Rp 1.080,7 triliun keseluruhan size APBD 2020, sampai dengan akhir oktober Rp 678 triliun. jadi masih ada lebih dari Rp 400 triliun sendiri yang akan dieksekusi pada November-Desember," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtul, Senin (1/12/2020).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini merinci, pada alokasi anggaran kesehatan di daerah hingga Rp 30 triliun sampai akhir Oktober baru terealisasi sebesar Rp 14,9 triliun.
Kemudian, untuk belanja jaring pengaman sosial di daerah dari alokasi sebesar Rp 22,8 triliu baru tereksekusi Rp 12,9 triliun atau 56,6 persen.
Lalu, program untuk dukungan ekonomi di daerah yang alokasinya sebesar Rp 19,2 triliub baru terserap Rp 2,7 triliun atau hanya 14 persen.
"Ini gambarkan nampaknya daerah sangat tergantung pada program pemerintah pusat. Program mereka sendiri eksekusinya belum secepat dan seurgent yang dilakukan pemerintah pusat," ucapnya.
Dalam hal ini, Sri Mulyani mengingatkan, kepada kepala daerah agar mempercepat realisasi anggaran, terutama pada anggaran yang masuk dalam Pemulihan Ekonomi Nasional.
Baca Juga: Diramal Cuma 1,5 Persen, Menkeu: Inflasi Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
"Ini jadi satu pembelajaran karena tentu kita harap APBD juga lakukan seluruh program sehingga bantu countercyclicalnya," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Usai CEO Ditangkap, OJK Pantau Ketat Tim Likuidasi Investree
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026