Suara.com - Pemerintah berencana memasarkan pesawat buatan dalam negeri yaitu Pesawat N219 milik PT Dirgantara Indonesia (Persero). Pesawat ini masuk dalam program strategis nasional (PSN) pemerintah.
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pesawat tersebut telah diuji coba penerbangannya pada Jumat (11/12) lalu.
Ia melanjutkan, pada akhir tahun ini pesawat diharapkan mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Harapannya sebelum tutup tahun sudah dapat sertifikasi dari Kemenhub dari Perhubungan. Sehingga tahun depan N219 sudah bisa dipakai secara luas," ujar Bambang dalam webinar yang ditulis Minggu (13/12/2020).
Selain digunakan, menurut mantan Menteri Keuangan ini, pesawat N219 ini juga akan dipasarkan secara komersial untuk maskapai dalam negeri maupun asing.
Menurut Bambang, pesawat ini juga jadi tonggak sejarah, karena pesawat buatan dalam negeri bisa yang nantinya digunakan oleh pihak luar.
"Ini satu sejarah karena ini salah satu pesawat yang dikembangkan 100 persen oleh putra-putri terbaik dan dilakukan manufakturnya sampai fungsi integrator yang terakhir oleh PTDI sehingga lahir pesawat yang benar dibuat di Indonesia," ucapnya.
PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI menggunakan dua prototype pesawat untuk mempercepat proses sertifikasi uji terbang Pesawat N219.
Pesawat ini merupakan karya anak bangsa hasil kerja sama PTDI dan Lapan, di mana dua pesawat ini memiliki misi masing-masing.
Baca Juga: Percepat Sertifikasi, PTDI Gunakan 2 Prototype Pesawat N219
"Dengan penggunaan dua prototype sebagai wahana sertifikasi uji terbang, kegiatan flight test bisa dioptimalkan karena tidak hanya bertumpu pada satu pesawat. Ini memungkinkan bisa tercapai Type Certificate di akhir tahun 2020," kata Kepala Program N219 PTDI, Palmana Banandhi, Selasa (10/11/2020).
Pesawat N219 yang pada tanggal 16 Agustus 2017 telah melakukan uji terbang perdana dan pada tanggal 10 November 2017 bertepatan dengan Hari Pahlawan diberi nama Nurtanio oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sampai dengan saat ini masih menjalani serangkaian pengujian sertifikasi.
Sertifikasi merupakan proses penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan karena akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum.
Palmana Banandhi mengatakan, prototype pesawat pertama N219 Nurtanio menjalani serangkaian pengujian yakni menyelesaikan pengujian aircraft performance, karakteristik kestabilan dan pengendalian dan uji terbang struktur pesawat.
Prototype pesawat kedua N219 Nurtanio digunakan untuk pengujian sub sistem pesawat, seperti avionic system, electrical system, flight control dan propulsion.
"Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat," katanya.
Berita Terkait
-
Percepat Sertifikasi, PTDI Gunakan 2 Prototype Pesawat N219
-
Korupsi PT DI Rugikan Negara Rp315 Miliar, KPK Tetapkan Tiga Tersangka
-
Kasus Pemasaran Pesawat PT DI, KPK Tahan Direktur PT PAL Budiman Saleh
-
Rampok Uang Negara Rp 330 Miliar, Dirut PTDI Budi Santoso Segera Diadili
-
KPK Panggil Mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia sebagai Tersangka
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa
-
Daftar Provinsi Pemutihan Pajak Desember 2025, Tunggakan Dihapus!
-
Rencana KBMI 1 Mau Dihapus, OJK: Ekonomi Indonesia Butuh Bank-bank Besar
-
Belarus Siap Tanam Modal di Indonesia, Alat Pertanian Jadi Bidikan
-
Guru Honorer Kemenag Dapat BSU, Hari Ini Terakhir Cek Validasi
-
Bank Mandiri Cetak Penyaluran Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit
-
Di Depan Prabowo, Airlangga Pamer IHSG Pecah Rekor ke Level 8.600
-
Peran PU Berubah, Kini Tak Hanya Bangun Proyek Infrastruktur
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global