Suara.com - Pandemi Covid-19 yang belum juga selesai, membawa perekonomian setiap negara kacau balau. Tak hanya negara yang mendapat tekanan, masyarakat paling miskin pun terdampak atas bencana kesehatan ini.
Chief Marketing Officer Finansialku Mario Agustian Lasut sekaligus perencana keuangan profesional, mengatakan sejak adanya pandemi covid-19, masayarakat banyak bertanya bagaimana cara mereka melunasi utang.
"Memang sejak pandemi ini angka user aktif kami maupun user baru naik 2 kali lipat. Kebanyakan mengalami masalah keuangan. Pertanyaan nomor satunya adalah mengenai utang. Bagaimana utang saya di finance A? Di bank A bisa direstrukturisasi?" kata Mario dalam webinar bertajuk 'Strategi Bank di Era Digital' yang diselenggarakan Suara.com, Jumat (19/2/2021).
Mario mengakui akibat adanya pandemi covid-19, masalah keuangan seperti utang makin merajalela.
Banyak orang kesulitan membayar utang, karena mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun kondisi bisnis yang tak jalan dengan normal.
Pertanyaan kedua yang paling banyak ditanyakan, lanjut Mario, adalah soal investasi. Sebab, masyarakat sepertinya takut melakukan investasi di tengah pandemi.
"Yang kedua banyak juga yang menanyakan soal investasi. Sebetulnya uang di masayarakat ini ada cuma dia bingung mau spending atau invest," katanya.
Soal investasi ini juga, kata Mario, yang membuat pemerintah "gerah", karena kebanyakan masayarakat tidak mau mengeluarkan uangnya di tengah pandemi.
"Bahkan kemarin Bank Indonesia (BI) sampai mengeluarkan kebijakan bahwa beli rumah maupun kendaraan itu tanpa DP. Itu artinya pemerintah mengajak yuk spending di rumah di mobil supaya ekonomi kita tetap berjalan," katanya.
Baca Juga: 508 Pelajar Meninggal karena Covid-19, Kemendikbud: Masih Rendah
Sebelumnya, BI kembali melanjutkan kebijakannya terkait pelonggaran uang muka atau down payment (DP) dalam pembelian kendaraan bermotor hingga properti pada tahun 2021 ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, kebijakan uang muka kendaran sebesar 0 persen masih berlaku pada tahun ini.
Dengan begitu, masyarakat bisa membeli kendaraan mobil atau motor baru tanpa mengeluarkan uang muka.
"Kebijakan ini untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Maret 2021 sampai dengan 31 Desember 2021," ujar Perry dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (18/2/2021).
Selain itu, Perry juga melanjutkan kebijakan uang muka sebesar 0 persen pada pembelian properti. Pembelian properti ini berlaku pada rumah tapak, rumah susun, serta ruko/rukan.
"Kebijakan ini juga berlaku efektif pada 1 Maret 2021 sampai dengan 31 Desember 2021," kata Perry.
Berita Terkait
-
508 Pelajar Meninggal karena Covid-19, Kemendikbud: Masih Rendah
-
Pandemi Covid-19, Siswa Belajar Online di Banyumas Hanya 70%
-
Tak Sesuai Target, Baru 2.817 Pedagang Tanah Abang Divaksin Covid-19
-
Insentif Nakes Belum Dibayar, Pemko Medan: Uangnya Masih Aman di Kas
-
Cari Terobosan Baru, FKUI Ikuti Uji Klinis Pengobatan Covid-19 Terbesar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Pengusaha Warteg Khawatir Omzet Anjlok Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Terpeleset Jatuh Jelang Akhir Pekan, Cek Rincian Harganya
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli