Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey berharap ada penegakan hukum yang lebih tegas, dalam setiap distribusi rantai pasok bahan pokok (bapok).
Sebab, mahalnya harga bahan pokok dikarenakan tingginya biaya rantai pasok yang panjang.
"Kami juga menyarankan penegakan hukum yang lebih tegas dalam rantai pasok bapok," kata Roy dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan secara virtual, Jumat (5/3/2021).
Maka dari itu, kata dia, pemerintah perlu membuat road map kolaborasi distribusi bapok nasional antara pemerintah dan kementerian/lembaga(K/L) dengan stakeholder terkait.
Bahkan Aprindo juga menyarankan rantai pasok bapok bisa melakukan digitalisasi total untuk e-distribusi bapok, serta akselerasi teknologi demi ketahanan bapok, agar mahalnya biaya distribusi bahan pokok bisa lebih ditekan.
"Situasinya sekarang, harga masih fluktuatif karena ada isu produksi dan impor. Juga ada disparitas harga akibat isu logistik dan transportasi," ujarnya.
Selain itu, masih ada beberapa masalah lain yang menjadi tantangan seperti predatory price, serta ketidakseimbangan stok dan data yang tidak akurat dari para stakeholders.
"Objektif yang ingin kami capai, diantaranya adalah peritel tidak melakukan fungsi produksi bahan pokok (bapok) terkecuali private label," ungkap Roy.
Dia menambahkan, adalah peritel tidak menjadi pengontrol utama atas ketersediaan bapok, tetapi dapat sharing data demand bapok di ritel modern.
Baca Juga: Aprindo Ingatkan Peritel Modern Tak Jual Rokok ke Anak di Bawah 18 Tahun
"Peritel ingin menjadi price leader dalam menjaga kestabilan harga dan fixed price. Juga menjaga tingkat inflasi yang wajar," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Aprindo Ingatkan Peritel Modern Tak Jual Rokok ke Anak di Bawah 18 Tahun
-
Peritel Tetap Ngotot Ingin Buka saat Jakarta Kembali PSBB Total
-
Pejualan Ritel Mei 2020 Alami Penurunan Terbesar Sejak 2008
-
Pembatasan Pembelian Sembako Dapat Dukungan dari Pengusaha
-
Imbas Panic Buying karena Corona, Ada Kenaikan Belanja Hingga 15 Persen
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025