Suara.com - Harga emas pada perdagangan akhir pekan lalu dalam tekanan, mengarah ke jalur mingguan terburuk dalam sebulan terakhir. Kenaikan yield obligasi USA menjadi faktor penekan.
Mengutip CNBC, Senin (3/5/2021) harga emas pasar spot turun 0,1 persen ke harga 1.770,41 dolar AS per ounce. Sejauh ini turun 0,3 persen secara mingguan (W-o-W).
Emas berjangka AS stabil di harga 1.767 dolar AS per ounce. Meskipun terjadi penurunan, emas batangan siap untuk kenaikan bulanan pertama tahun ini.
Yield melompat naik di tengah penguatan data indikator ekonomi USA sehingga merusak daya tarik logam yang tidak menghasilkan yield. Palladium keluar dari zona rekor tertinggi di sesi sebelumnya.
Data pada hari Kamis malam pekan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS meningkat pada kuartal pertama karena stimulus fiskal mendorong belanja konsumen.
Imbal hasil US Treasury AS tenor 10-tahun melayang mendekati posisi tertinggi dalam lebih dari dua minggu, meningkatkan biaya peluang untuk membeli emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Awal pekan lalu, The Fed menahan suku bunga dan program pembelian obligasi dengan stabil.
"Kekuatan berkelanjutan dalam data domestik akan mengarah pada perubahan bertahap target the Fed selama beberapa bulan mendatang," kata analis UBS dalam sebuah catatan.
Suku bunga riil AS yang lebih tinggi kemungkinan akan memicu arus keluar ETF lebih lanjut, kata UBS, menambahkan bahwa mereka memperkirakan emas batangan turun menjadi USD 1.600 per ons pada akhir tahun.
Baca Juga: Turun Rp 9.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 922.000 per Gram
Sementara itu harga palladium naik 0,2 persen menjadi 2.958,19 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di harga 2.981,99 dolar AS pada hari Kamis.
Itu di jalur untuk membukukan keuntungan mingguan dan bulanan ketiga berturut-turut juga.
Sementara harga perak turun 0,6 persen menjadi 25,92 dolar AS per ons, meskipun siap untuk kenaikan bulanan lebih dari 6 persen - terbesar sejak Desember lalu. Platinum naik 0,3 persen menjadi 1.201,69 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
Terkini
-
Danai Proyek Peternakan Ayam Rp 20 Triliun, Danantara Mau Lapor ke DPR
-
Alasan Danantara Mau Biayai Pembangunan Peternakan Rp 20 Triliun
-
Rupiah Diprediksi Menguat, Analis Ungkap Efek Besar Akhir Shutdown AS ke Indonesia
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Strategi Menabung untuk Pendidikan Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua Bijak
-
Soal Utang Kereta Cepat, COO Danantara: Kami Tanggung Jawab Operasional
-
Merger 3 Anak Perusahaan Pertamina, Ditargetkan Rampung 1 Januari 2026
-
Cara Mengajukan Pinjaman di Pegadaian, Mudah dan Cepat untuk Kebutuhan Dana Mendesak
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Direktur Legal GOTO Ikut Memanaskan Isu Merger dengan Grab