Suara.com - Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sangat besar manfaatnya bagi masyarakat. Sumini, warga Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini adalah salah satu peserta JKN-KIS, yang merasakan dan sangat berterima kasih karena adanya program ini.
Sumini bercerita, sejak tahun 2019, ia diberhentikan (PHK) dari tempat kerjanya di Kota Semarang. Padahal pada tahun yang sama, Sumini harus menjalani operasi pemasangan ring jantung.
"Jika mengingat waktu itu, sungguh merasa sedih. Dana yang rencananya untuk mengkuliahkan anak terpaksa digunakan untuk biaya berobat di rumah sakit," ujarnya bersedih, Rabu (26/5/2021).
Menurut Sumini, sakit yang dideritanya membuatnya harus keluar masuk rumah sakit. Ia pun harus menyiapkan tabungan yang sewaktu-waktu dibutuhkan untuk biaya pengobatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.
"Namun sekarang, berkat Program JKN-KIS, keluarga saya tidak sampai harus menjual rumah karena selama ini memang membutuhkan dana yang cukup besar untuk pengobatan yang sering kali keluar masuk rumah sakit," ujarnya.
Ia merasa bersyukur, karena saat mendapatkan perawatan dan operasi jantung di rumah sakit, ia tidak dibebani dengan biaya. Ia menggunakan layanan JKN-KIS sesuai dengan hak kelasnya.
Adanya penyesuaian iuran JKN-KIS tidak membuat Sumini menyerah untuk berhenti menjadi peserta Program JKN-KIS. Awalnya memang dirasa berat, kemudian setelah dipikir panjang, akhirnya Sumini memutuskan untuk turun kelas dari kelas II menjadi kelas III, agar setiap bulan masih tetap bisa membayar iuran.
“Meskipun turun kelas, ternyata pelayanan di rumah sakit yang saya dapatkan juga tidak berbeda jauh, terutama ketika di ruang kelas III penuh. Pasien pemegang kartu JKN-KIS bisa dititipkan di ruang kelas di atasnya dan tidak mendapatkan tambahan biaya,” ucapnya.
Baca Juga: Siap-siap, BPJS Kesehatan Buka Lowongan Ratusan Verifikator
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan Dorong Rumah Sakit Berinovasi demi Kepuasan Pasien JKN-KIS
-
Dirut BPJS Kesehatan Minta RS Tak Membedakan Peserta JKN-KIS
-
Gandeng Asosiasi Rumah Sakit, BPJS Kesehatan Perkuat Layanan JKN-KIS
-
Program JKN - KIS Menolong Pasien Ini Jalani Cuci Darah
-
Menderita Hipolakemia, Massita Tenteram Jadi Peserta JKN - KIS
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025