Suara.com - PT Bank Jago Tbk meresmikan Unit Usaha Syariah (UUS) atau Jago Syariah yang menyasar segmen pasar luas dengan prinsip syariah serta menawarkan solusi keuangan digital.
Untuk melayani segmen pasar yang luas atau mass market berdasarkan prinsip syariah dengan yang berfokus pada kehidupan nasabah dengan mengoptimalkan teknologi terkini.
Disampaikan oleh Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar, ide pendirian Jago Syariah bertolak dari situasi saat ini di mana masyarakat semakin terbiasa menggunakan teknologi digital dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
Pandemi COVID-19 mengakselerasi penggunaan teknologi secara masif. Sementara itu, saat ini, sebagian besar aplikasi bank digital merupakan produk bank konvensional.
"Kami menyediakan pilihan bagi mereka yang punya preferensi dilayani melalui produk dan jasa layanan perbankan syariah," ujar Kharim dalam keterangan di Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Menurut pakar, potensi ekonomi syariah Indonesia masih sangat besar. Hal ini tampak dari encapaian industri perbankan syariah pada semester I 2021.
Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan aset bank syariah beserta UUS melesat 15,87 persen dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 16,55 persen menjadi Rp491,1 triliun.
"Digitalisasi akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah sekaligus memperluas pangsa pasar. Kami meyakini kehadiran aplikasi bank syariah digital akan berdampak positif dalam mendorong kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional," kata Kharim, dilansir dari Antara.
Lebih lanjut, Karim menjelaskan, nasabah juga menginginkan kualitas aplikasi keuangan digital syariah harus setara dengan aplikasi bank konvensional, terutama dalam penerapan teknologi dan fitur transaksi.
Baca Juga: Dicari Saat Pandemi, Ini Mitos Tentang Keaslian Madu
Nasabah memiliki ekspektasi bahwa aplikasi digital syariah yang akan mereka gunakan harus mumpuni dan mampu memberikan solusi atas permasalahan pengelolaan keuangan sehari hari.
"Kami mendengarkan tuntutan ini karena kami juga meyakini bahwa setiap nasabah berhak atas produk dan layanan berkualitas tinggi," ujar Kharim.
Emiten berkode saham ARTO itu optimistis aplikasi keuangan digital syariah bisa menjadi terobosan baru dalam mengakselerasi inklusi dan literasi keuangan di segmen syariah yang underserved.
Kharim menyampaikan, hal itu merupakan komitmen perseroan untuk turut mendukung agenda regulator dalam mengembangkan layanan keuangan syariah di Indonesia.
"Pengembangan aplikasi Jago Syariah sudah masuk tahap final. Kami tentu berupaya meluncurkan aplikasi ini secepatnya, karena kami meyakini aplikasi ini akan sangat bermanfaat bagi segmen nasabah syariah yang ingin menikmati solusi keuangan digital berprinsip customer centric," pungkas Kharim.
Berita Terkait
-
Pandemi Covid-19 Bisa Selesai Puluhan Tahun, Menkes: Kita Mesti Hidup Dengan Mereka
-
Antisipasi Pandemi di Masa Depan, Amerika Serikat Usul Dana Kesehatan Global
-
Menkes Budi Dorong Indonesia Terlibat dalam Membangun Sistem Kesehatan Global
-
Menkes Budi: Joe Biden Ajak Pemimpin Dunia untuk Fokus pada 3 Hal dalam Menangani Pandemi
-
Demi Redam Pandemi, AS Janjikan Sumbang Lagi 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Bank Indonesia Salurkan Likuiditas Rp393 Triliun, Bank Asing Juga Kecipratan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
Harga Emas Turun Lagi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Melemah, Antam 'Hilang' di Pegadaian
-
Tabungan Masyarakat Indonesia di Bank Mandiri Tembus Rp 1.884 Triliun
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
BMRI Kuartal III: Kredit Korporasi Melesat, Kualitas Aset Solid, Dividen Menggoda
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya