Suara.com - Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) resmi melakukan penandatangan kerjasama dengan Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (AMVESINDO) dan Asosiasi Muda Koperasi Indonesia (AMKI).
Muhammad Maulana, selaku Direktur Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dukungan OJK terhadap kolaborasi yang dilakukan antara ALUDI dengan AMVESINDO dan AMKI ini.
“Pada dasarnya kami sebagai regulator mendukung sinergi yang dilakukan oleh ALUDI ini, sepanjang sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku,” kata Muhammad Maulana ditulis Kamis (28/10/2021).
Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Eddi Danusaputro, CEO Mandiri Capital, sekaligus Sekretaris Jendral dari AMVESINDO. Eddi mengungkapkan, bahwa anggota AMVESINDO yang merupakan perusahaan Venture Capital, sebagai bagian dari Industri Keuangan Non Bank, menyambut baik sinergi ini, dimana Venture Capital melihat industri Securities Crowdfunding memiliki prospek dan dapat turut berperan sebagai pemodal institusi untuk melakukan Co-Invest dan/atau sebagai exit strategy bagi pemodal di industri Securities Crowdfunding.
Selain dengan AMVESINDO, ALUDI melakukan penandatanganan kerjasama dengan AMKI yang diwakili oleh Bapak Frans Meroga, Selaku Ketua Umum AMKI, dalam rangka memfasilitasi Koperasi untuk dapat berkolaborasi baik sebagai Pemodal untuk melakukan Co-Invest sebagai pemodal institusi dan juga mendapatkan akses dalam permodalan dari Securities Crowdfunding melalui ALUDI.
“UMKM/UKM adalah pondasi ekonomi indonesia. Dengan adanya skema Securities Crowdfunding, sekarang masyarakat indonesia bisa ikut mendukung dan mensupport UMKM,” Ungkap James Wiyardi, selaku Wakil Ketua Umum 2 ALUDI.
Hal senada juga diungkapkan oleh Heinrich Vincent selaku Wakil Ketua Umum 1 ALUDI. Beliau mengungkapkan bahwa kerjasama antar sesama pelaku industri di sektor jasa keuangan ini sangat baik, terutama dalam memperluas akses permodalan dan inklusi keuangan bagi UMKM di Indonesia.
“Kami dari ALUDI berharap, dengan adanya kerjasama antar asosiasi ini, UMKM di indonesia bisa terus naik kelas dan berkembang. Dari mulai yang kecil di dukung oleh Koperasi, kemudian berkembang dan mendapat funding dari Penyelenggara SCF bersama dengan Venture Capital dari rekan rekan di AMVESINDO. Dan akhirnya bisa IPO di Bursa Efek Indonesia. Kami berharap inisiasi ini dapat membuat industri menjadi lebih kuat, kompetitif, dan mempercepat akselerasi UMKM dan Startup di indonesia,” seru Vincent.
Baca Juga: Kemenkumham Sumut Berikan Fasilitas Pendaftaran Merek Gratis untuk UMKM
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025