Suara.com - Harga minyak di perdagangan Asia pada Rabu (10/11/2021) pagi terpantau naik usai stok minyak mentah AS secara tak terduga merosot pekan lalu terdampak tingginya permintaan akibat peningkatan aktivitas masyarakat.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 84,38 dolar AS per barel pada pukul 01.32 GMT, menambah kenaikan 2,7 persen pada Selasa (9/11/2021).
Minyak mentah berjangka Brent terangkat 36 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan pada 85,14 dolar AS per barel, setelah melonjak 1,6 persen pada Selasa (9/11/2021).
Data American Petroleum Institute (API) memperlihatkan, pasokan minyak masih terbatas. Pengetatan dilakukan guna mengantisipasi tekanan persediaan minyak global.
Mengutip dari Antaram data API menunjukkan stok minyak mentah AS turun 2,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 5 November.
Data persediaan mingguan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) masih dinantikan untuk melihat apakah badan tersebut mengkonfirmasi penarikan stok minyak mentah.
Lebih lanjut mendukung pandangan pasar tetap ketat, CEO raksasa perdagangan Vitol Group, Russell Hardy mengatakan pada Selasa (9/11/2021) bahwa permintaan minyak telah kembali ke tingkat pra-pandemi dan kuartal pertama 2022 dapat melihat permintaan melebihi level 2019.
"Kemungkinan lonjakan hingga 100 dolar AS per barel jelas ada," kata Hardy kepada Reuters Commodities Summit.
Keuntungan pasar pada Selasa (9/11/2021) terutama didorong oleh prospek jangka pendek dari EIA, yang memproyeksikan harga bensin akan jatuh selama beberapa bulan ke depan.
Baca Juga: OPEC+ Tolak Seruan AS, Harga Minyak Langsung Melonjak
Itu adalah faktor kunci yang diperhatikan oleh Presiden AS Joe Biden untuk menentukan apakah akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis di tengah kekhawatiran atas kenaikan harga bensin baru-baru ini.
"Laporan EIA tidak mengekang kekhawatiran bahwa AS akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR)," kata Analis Commonwealth Bank, Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
Berita Terkait
-
Harga Elpiji 3 Kg dan Minyak Goreng di Pali Meroket
-
Pedagang di Pasar Bulu Semarang Sambat Gara-gara Harga Minyak dan Telur Meroket
-
Resep Sambal Matah Pedas Asli Bali, Pakai Kecombrang Lebih Mantap
-
Studi: Mengonsumsi Banyak Lemak dari Daging Merah Tingkatkan Risiko Stroke
-
Garam Jadi Pengganti Minyak Goreng, Inovasi Ini Malah Tuai Komentar Sarkas
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
WIKA Bicara Keuntungan Jika BUMN Karya Jadi Merger
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%