Suara.com - Daya yang disediakan perusahaan listrik Islandia, Landsvirkjun untuk sejumlah sektor industri, salah satunya pengolahan alumunium dan penambangan Bitcoin (BTC) kini resmi dipotong.
Media Cointelegraph mengabarkan, salah seorang karyawan dari perusahaan terkait menyebut, pihaknya terpaksa mengurangi alokasi energi untuk tambang Bitcoin dan industri karena sejumlah masalah seperti tingkat reservoir hidro yang rendah, dan akses energi dari pemasok eksternal.
Islandia jadi salah satu negara yang menarik banyak penambang Bitcoin karena dianggap memiliki energi panas bumi yang melimpah.
Namun demikian, Landsvirkjun menjelaskan, mulai Selasa (7/12/2021) lalu, perusahaan menolak permintaan listrik baru untuk penambangan Bitcoin dan membatasi daya listrik aktivitas penambangan hingga waktu yang tak ditentukan.
Perusahaan Teknologi Hive Blockchain Kanada, Genesis Mining, dan Bitfury Holding adalah tiga perusahaan pertambangan Bitcoin utama yang telah membuka fasilitas di Islandia.
Meski para penambang Bitcoin sudah berkali-kali menjanjikan aktivitas penambangan ramah lingkungan, namun nampaknya hal ini tidak bisa terwujud dalam waktu dekat.
Pada 2013 silam, Cloud Hashing memindahkan 100 penambang ke Islandia disusul Austria HydroMiner GmbH yang menawarkan 2,8 juta dolar AS dalam penawaran koin awalnya untuk memasang rig penambangan langsung di pembangkit listrik Islandia.
Meski dengan 99 persen energi ebsaral dari energi terbarukan, namun kegagalan distribusi berdasarkan energi yang digunakan pabrik peleburan aluminium negara itu semakin membuat terpuruk.
Kenaikan harga alumunium sebsar 1,1% pada hari Selasa untuk mencerminkan hambatan pasokan yang diciptakan oleh lonjakan permintaan baru-baru ini dan krisis pasokan listrik saat ini.
Baca Juga: Manfaatkan Momen Bearish, El Salvador Kembali Keruk Aset Bitcoin
Blockchain ramah lingkungan terus dinantikan hingga kini. Para pemimpin pemikiran konferensi COP26 di Glasgow, Skotlandia membahas penambangan Bitcoin yang intensif energi.
Konferensi tersebut melihat peluncuran GloCha United Citizens Organization untuk aksi Pemberdayaan Iklim. Ini disebutkan akan memanfaatkan teknologi blockchain untuk memajukan tujuan perubahan iklim.
Berita Terkait
-
RSK Hadirkan RDOC untuk Desentralisasi Mata Uang Kripto di Indonesia
-
Miliader Jack Dorsey Tergila-gila Bitcoin, Siapkan Perusahaan Blockchain
-
Bursa 'Kebakaran', CEO Indodax: Kripto Adalah Investasi Terbaik Saat Krisis
-
Turun 20 Persen Hal Biasa di Dunia Kripto, Ini Momentum Tepat Untuk Membeli
-
Manfaatkan Momen Bearish, El Salvador Kembali Keruk Aset Bitcoin
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
IHSG Terancam Koreksi, Wall Street Terguncang Imbas Ancaman Trump ke China
-
Harga Emas Naik Tipis Senin Ini: Antam Rp 2.414.000 per Gram, Galeri 24 2,3 Jutaan
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi