Suara.com - Ekonomi digital berkembang pesat selama 2021, transaksi digital dengan berbagai metodenya juga melaju pesat di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Perusahaan yang berada di lini teknologi keuangan atau fintech, Xendit belum lama ini merilis tren pembayaran digital yang menjadi hype di Tanah Air sepanjang 2021.
Pemakaian e-Wallet mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun, terutama selama pandemi, dengan total pertumbuhannya mencapai 300 persen dari awal 2021.
Saat ini, merujuk dari data terkait, pengguna eWallet di Indonesia meningkat 2,4 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada November lalu, hampir separuh merchant Xendit sudah memiliki kanal eWallet khusus untuk menerima pembayaran pembeli.
Penggunaan QR Code juga mengalami kenaikan hingga 7 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2020 silam.
Percepatan tren keuangan ini didorong oleh regulasi pemerintah yang menetapkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS), sehingga semua pembayaran digital dapat difasilitasi hanya dengan satu kode yang sama.
Pada November 2021, Xendit mencatat, 1 dari 5 merchant telah menggunakan QR code untuk menerima pembayaran dari pembeli.
Data Xendit juga mencatat, rata-rata nilai transaksi untuk setiap metode pembayaran sangat bervariasi dengan Virtual Account menempati angka tertinggi (rata-rata Rp2.300.000) dan eWallet menempati angka terkecil (rata-rata Rp70.000).
Baca Juga: Lagi! 1,75 Juta Dosis Vaksin Pfizer Dari Amerika Serikat Tiba Di Indonesia
Data ini mengindikasikan bahwa eWallet banyak digunakan untuk pembayaran bernilai kecil, serupa dengan QR Code yang mencatatkan nominal transaksi rata-rata Rp250.000.
Sementara itu, untuk pembelian bernominal besar, pembeli Indonesia lebih banyak mengandalkan Virtual Account, outlet ritel (rata-rata Rp1.200.000), dan kartu kredit (rata-rata Rp800.000).
Sektor industri
Ada 3 sektor industri dengan peningkatan transaksi terbanyak selama 2021, yakni produk digital dengan peningkatan lebih dari 400 persen.
Kedua posisi industri yang mengalami peningkatan transaksi berasal dari industri jasa dengan peningkatan lebih dari 300 persen. Terakhir industri jasa keuangan juga mengalami hal yang serupa dengan peningkatan lebih dari 150 persen.
“Sebagai perusahaan teknologi keuangan yang terdepan di Indonesia, Xendit berkomitmen untuk terus berinovasi dan menawarkan solusi-solusi pembayaran digital terbaru, sesuai dengan tren yang dibutuhkan oleh konsumen Indonesia. Kami juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk bisa membantu semakin banyak pelaku bisnis meraih kesuksesan di era digital ini,” ujar CEO dan Co-Founder Xendit Moses Lo.
Berita Terkait
-
Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun di DKI Jakarta: Syarat, Cara Daftar dan Lokasi Vaksin
-
Batam Kota Kembali Zona Kuning, Satu Kasus Covid-19 Ditemukan
-
Lelaki Selandia Baru Dilaporkan Dapat 10 Dosis Vaksin Dalam Sehari, Apa Efeknya?
-
Lagi! 1,75 Juta Dosis Vaksin Pfizer Dari Amerika Serikat Tiba Di Indonesia
-
Masyarakat Belum Divaksin Dilarang Bepergian Jauh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T