Suara.com - Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menyoroti keputusan Presiden Jokowi yang memberikan begitu banyak jabatan kepada Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Herry, jabatan yang diembankan Jokowi kepada Luhut memang cukup banyak namun hal itu bukan berarti Menko Marves dianggap sebagai sosok yang spesial bagi Jokowi. Melainkan karena perananan Luhut begitu besar dirasakan manfaatnya oleh Jokowi.
"Bukan soal istimewa, Jokowi butuh Luhut untuk menjadi bumper menahan laju tekanan kekuatan militer dalam politik," kata dia.
Ia sendiri tidak menampik pengalaman Luhut sebagai purnawirawan serta statusnya yang pernah memegang jabatan penting juga jadi faktor penentu. Selain itu, Luhut yang dikenal sebagai pebisnis tentu sangat dipertimbangkan.
"Jadi mungkin Jokowi melihatnya dari aspek ini. Sudah jelas Jokowi dari sipil dan tak punya basic dari elemen besar bangsa seperti kelompok militer atau kelompok agama," jelasnya dikutip via Warta Ekonomi.
Herry juga mengatakan, aspek itu menjadi salah satu alasan Presiden Jokowi cukup teliti menempatkan Luhut.
Dia juga menduga terpenting posisi Luhut bisa mengawal Jokowi di sisa masa jabatannya
"Disini letak simbiosis antara keduanya," kata Herry.
Baca Juga: Jokowi Pamer Bangun Jalan Tol Sepanjang 1.900 KM Dalam Waktu 7 Tahun
Berita Terkait
-
Sudah Ada Pernyataan Jokowi dan Gibran, Ketua MPR Minta Isu Tunda Pemilu dan Presiden 3 Periode Tak Digoreng Lagi
-
Yeay! Jokowi Teken PP Soal THR dan Gaji ke-13 Bagi ASN hingga Pensiunan, Ada Bonus Tukin Juga
-
Tidak Mau Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran, Jokowi: Kita Tengah Buat Aturan Ketat
-
La Nyalla Bongkar Big Data Luhut Soal 110 Juta Warga Ingin Pemilu 2024 Ditunda; Bohong
-
Minta Masyarakat Tak Terpengaruh soal Klaim Big Data Penundaan Pemilu, La Nyalla: Yang Disampaikan Luhut Itu Bohong!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya