Suara.com - Di akhir perdagangan pada Senin waktu Amerika Serikat atau Selasa (3/5/2022) di Indonesia, posisi emas tergelincir.
Dikutip dari kantor berita Antara, kondisi ini juga menghentikan kenaikan dua hari beruntun, terjadi akibat tertekan dolar AS yang menguat dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS ketika Federal Reserve tampaknya akan memberlakukan kenaikan suku bunga 50 basis atau setengah persentase di pertemuan kebijakannya, Rabu (4/5/2022).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange anjlok 48,10 dolar AS atau 2,52 persen, ditutup pada 1,863,6 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level terendah sesi di 1.853,95 dolar AS. Situasi terendah sejak pekan yang berakhir 11 Februari.
Emas berjangka melonjak 20,4 dolar AS atau 1,08 persen menjadi 1.911,70 dolar AS pada Jumat (29/4/2022), setelah terangkat 2,6 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.891,30 dolar AS pada Kamis (28/4/2022), dan merosot 15,4 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 1.888,70 dolar AS pada Rabu (27/4/2022).
Emas jatuh karena dolar--pesaing utamanya dan penerima manfaat utama dari kenaikan suku bunga AS--melonjak bersama dengan imbal hasil obligasi yang dipimpin obligasi pemerintah AS 10-tahun AS.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik mendekati puncak April di 103,95, yang menandai tertinggi 25-bulan.
Indeks dolar AS telah naik mendekati level tertinggi 20 tahun, mendorong persentase penurunan harian terbesar untuk emas pada Senin (2/5/2022) sejak 9 Maret.
Federal Reserve akan menyimpulkan pertemuan kebijakan moneter dua pada Rabu (4/5/2022). Investor secara luas memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin.
Data ekonomi mengecewakan yang dirilis pada Senin (2/5/2022) gagal mendukung emas. Indeks pembelian manajer (PMI) manufaktur S&P Global AS meningkat menjadi 59,2 pada April dari 58,8 pada Maret, level tertinggi sejak September 2021, tetapi sedikit turun dari pembacaan awal 59,7.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp 975.000/Gram
Sementara itu, indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) tercatat di 55,4 persen, turun 1,7 poin persentase dari pembacaan Maret 57,1 persen.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 50,1 sen atau 2,17 persen, ditutup pada 22,584 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 6,8 dolar AS atau 0,72 persen, ditutup pada 932,8 dolar AS per ounce. [Antara]
Berita Terkait
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Pahlawan Baru Garuda Muda, Jens Raven Bidik Medali Emas SEA Games 2025 di Thailand
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Tertekan Berambisi Pertahankan Medali Emas SEA Games
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Harga Emas Dunia Melambung Tinggi, Segini Pasarannya
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya