Suara.com - PT KAI Commuter bakal memasang kamera pengawas alias CCTV analitik di beberapa stasiun yang berpotensi sering terjadinya pelecehan seksual terhadap wanita dan anak-anak. Terdapat 18 titik di beberapa stasiun yang akan dipasang alat tersebut.
Corporate Secretay PT KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan, CCTV tersebut akan memantau wajah-wajah pelaku yang sering melakukan pelecehan seksual.
"Sehingga kami bisa memasukkan ke sistem wajah-wajah yang memang sudah terlapor, sehingga terdeteksi di stasiun, kami bisa antisipasi agar mereka tidak masuk ke KRL," ujarnya dalam konferensi pers di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Namun demikian, Anne melanjutkan, pemasangan alat ini masih dalam tahap pengembangan. Sebab, pelaku pelecehan seksual sering berkamuflase dengan menggunakan masker atau topi.
"Karena pelakunya masker, pakai topi, kami terus mengembangkan sistem, karena saat ini target kami untuk KRL ada 2 juta penumpang," ucap dia.
Selain itu, Anne menyatakan, KAI Commter juga telah memperbolehkan anak-anak bisa masuk dalam gerbong khusus wanita. Karena, menurut dia, saat ini pelecehan seksual di KRL juga terjadi pada anak-anak.
"Toilet juga terpisah. Kami juga memisahkan beberapa layananan, misalnya di kereta wanita boleh anak-anak, karena pelecehan seksual terjadi pada anak-anak," imbuh dia.
Dalam kesempatan hari ini, KAI Commuter melakukan kampanyenya di pusatkan di Stasiun Tanah Abang yang diisi dengan talkshow terkait Pencegahan Tindak Pelecehan Seksual.
Selain di Stasiun Tanah Abang, KAI Commuter juga melakukan kampanye di Stasiun Bogor dan Stasiun Cikarang melaiui poster dan stiker.
Baca Juga: Pelecehan Seksual Mengintai Anak, Ini Kiat Memulai Edukasi Pada Si Buah Hati
Di samping itu, KAI mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi anti kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik khususnya transportasi KRL.
Berita Terkait
-
Pelecehan Seksual Mengintai Anak, Ini Kiat Memulai Edukasi Pada Si Buah Hati
-
Viral Pasien Akui Dilecehkan Oknum Perawat di Jepara, Tanggapan RS Diduga Lokasi Kejadian Tuai Kontroversi
-
Hindari Pelecehan Seksual pada Anak, Psikolog Dorong Orang Tua Beri Pendidikan Seksualitas sejak Dini
-
Usai Dipolisikan Mantan Suami, Ini Kabar Terbaru Wanda Hamidah
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?