Suara.com - Salah satu tantangan implementasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah sumber energi yang masih menggunakan energi kotor yakni batu bara.
"Bahan bakar listrik yang 63 persen masih dari batu bara juga membuat electric vehicle (EV) ini tidak sepenuhnya bersih lingkungan, hanya pengalihan atau penundaan polusi saja mengingat batu bara juga melahirkan limbah," kata Pengamat transportasi Darmaningtyas.
Sosok yang menjabat Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) itu mengungkapkan, ia mendukung penuh ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air apabila bahan baku listrik bersumber dari energi baru terbarukan (EBT), misalnya dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Tidak hanya itu, menurut dia, harga kendaraan listrik saat ini juga dinilai masih relatif tinggi untuk dijangkau masyarakat secara luas.
"Bila secara ekonomis menguntungkan, maka dengan sendirinya mereka akan beralih ke EV. Tapi, kalau mereka belum beralih berarti belum menarik alias belum menguntungkan, baik sebagai bidang usaha produsen EV maupun sebagai konsumen," kata dia, kepada Antara.
Sementara, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga menyampaikan sejumlah tantangan pada kendaraan listrik, salah satunya yaitu penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang otomotif berbasis listrik.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan diperlukan SDM yang mampu berkontribusi pada pencegahan kecelakaan maupun temuan yang dapat menimbulkan potensi bahaya di masa depan.
"Kita harus selalu bersiap siaga terhadap perubahan ataupun dinamika, baik peraturan, teknologi, material ataupun sistem baru di mana saat ini masih terus berkembang baik hasil penelitian atau adanya kasus-kasus baru yang mempengaruhi keselamatan, keandalan, keekonomian dan lainnya," kata Soerjanto.
Ia menjelaskan sejumlah potensi bahaya yang perlu diwaspadai misalnya area tegangan DC tinggi (600 volt) yang dapat berakibat fatal, adanya opening atau cracking (retak isolator kabel tegangan tinggi) yang disebabkan adanya antara lain fretting (gesekan), radius yang tajam, penuaan (aging), dan terkelupas.
Baca Juga: Tampil di GIIAS 2022, Toyota bZ4X Siap Dipasarkan untuk Indonesia?
Kemudian, terjadinya short circuit akibat fibration kendaraan, benturan ataupun hal-hal lainnya, lingkungan tropis yang cenderung lembab, panas, berdebu sehingga dapat mengganggu fungsi-fungsi elektronik.
Ia menegaskan, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) untuk transportasi jalan harus benar-benar dipastikan memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan juga sehat.
"Hanya personel terlatih yang disarankan untuk menangani keadaan tersebut. Team tanggap darurat harus selalu standby selama kendaraan listrik beroperasi agar selalu dilakukan evaluasi, khususnya mengenai bahaya, kesulitan, serta mitigasi dan perbaikan SOP yang ada," kata dia.
Terkait pemenuhan energi bersih untuk kendaraan listrik, Soerjanto menambahkan, harus ada yang menghitung total energi dan karbon dari saat batu bara ditambang dengan alat berat sampai dengan menghasilkan listrik sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi.
"Itu semua harus dihitung dan dicatat, kita laporkan berapa status karbon Indonesia setelah menggunakan EV. Ini bagian yang juga penting dalam penerapan EV," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sederet Kendaraan Listrik Canggih yang Jadi Primadona di GIIAS 2022
-
Cerita Yogi Prastowo, Produsen Motor Listrik Asal Kota Knalpot Purbalingga
-
Bareskrim Polri Tetapkan Istri Mantan Menteri ATR/BPN Tersangka Penggelapan Saham
-
Aparat Diharap Hati-hati Usut Kasus Yang Libatkan Investor
-
Tampil di GIIAS 2022, Toyota bZ4X Siap Dipasarkan untuk Indonesia?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Pengusaha Warteg Khawatir Omzet Anjlok Gegara Kebijakan Ini