Suara.com - Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan terkait rencana Menteri BUMN Erick Thohir, yang akan melakukan penyederhanaan BUMN klaster perkebunan dan kehutanan menjadi empat perusahaan.
Abdul Ghani mengungkapkan, saat ini, Holding Perkebunan Nusantara tengah melakukan transformasi menyeluruh di tubuh PTPN Group sehingga rencana tersebut bisa cepat direalisasikan.
Berbagai program dan kebijakan itu, telah dilakukan kajian dan sosialisasi kepada para stakeholders, termasuk kepada seluruh karyawan PTPN Group. Sehingga, ketika restrukturiasi diimplementasikan, semua yang terlibat benar-benar sudah siap.
“Prosesnya masih berlangsung dan akan terus kita akselerasikan,” ujarnya.
Transformasi tersebut, tertuang dalam rencana revitalisasi industri gula nasional dan hilirisasi industri kelapa sawit melalui integrasi PTPN Group dalam rangka peningkatan produksi gula konsumsi dan minyak goreng di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Hal itu dilakukan sebagai inisiatif Holding Perkebunan Nusantara terhadap Program Strategis Nasional (PSN).
Abdul Ghani menjelaskan, ada beberapa inisiatif utama PTPN Group dalam mendukung program PSN. Pertama, revitalisasi industri gula nasional melalui perluasan lahan tebu dan pembangunan 3 unit pabrik gula.
“Diproyeksikan produksi gula PTPN Group akan meningkat dari 768 ribu ton pada tahun 2021 menjadi 2,1 juta ton pada tahun 2026,” ujarnya.
Kedua, hilirisasi industri kelapa sawit melalui pembangunan 1 unit pabrik minyak goreng. Pembangunan pabrik minyak goreng dilakukan melalui kerja sama kemitraan termasuk tolling pada tahun 2025-2026.
“Diproyeksikan produksi minyak goreng PTPN Group akan meningkat sampai dengan 1,8 juta ton pada tahun 2026,” lanjut Abdul Ghani.
Baca Juga: BPCB Jatim Mutakhirkan Data Cagar Budaya Gedung PTPN XI
Ketiga, akselerasi pengembangan energi baru terbarukan melalui pembangunan Bio-CNG dan pabrik Biodiesel. Pembangunan 1 unit Bio-CNG ini, dilaksanakan melalui kerja sama dengan mitra strategis sehingga kapasitas produksi total Bio-CNG akan meningkat sampai 1,3 juta mmBTU pada akhir tahun 2026.
“Diharapkan PTPN Group akan mulai memproduksi FAME sebesar 443 ribu ton pada tahun 2025,” ujarnya.
Integrasi PTPN Group itu, lanjut Abdul Ghani, diperlukan untuk mempercepat implementasi program transformasi tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan streamlining 13 anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara menjadi 3 sub-holding, yakni PalmCo, SugarCo dan SupportingCo.
Dengan adanya transformasi tersebut, lanjut Abdul Ghani, nantinya seluruh bisnis yang tadinya dikelola oleh masing-masing anak usaha, akan dipegang oleh 3 sub-holding tadi.
“Untuk PalmCo, ditargetkan rampung pada akhir 2022,” terang Abdul Ghani.
Nantinya, sub holding PalmCo akan menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar dan menjadi pemain utama industri sawit dunia, dengan target produksi sebanyak 1,8 juta ton per tahun pada 2026.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?
-
Cara Membuat QRIS untuk UMKM, Ini Syarat yang Harus Dipersiapkan
-
Alasan Menteri Maruarar Sirait Minta SLIK OJK Dihapus atau Pemutihan Pinjol
-
Pesan Bahlil untuk Shell dan Vivo: Walaupun Tidak Menjual Bensin, Kebutuhan Rakyat Tersedia
-
BRI Peduli Sumbang Mobil Operasional Demi Peningkatan Mutu Pendidikan
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini