Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memastikan produksi minyak makan merah akan diproduksi pada Januari 2023. Hal ini setelah, detail engineering desain (DED) dan sertifikasi standar nasional Indonesia (SNI) minyak makan merah telah dibuat.
Selanjutnya, pada minggu ketiga atau keempat Oktober, dilakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik minyak makan merah di Sumatera Utara (Sumut). Adapun, terdapat tiga daerah yang akan dibangun pabrik minyak makan merah yaitu, Deli Serdang, Asahan dan Langkat.
"Nah, jadi paralel juga saya kira izin lokasi kan sudah digarap. Jadi insya Allah nanti Januari lah nggak akan mundur kita untuk produksi," ujar Teten dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Menurut Teten, pembangunan pabrik minyak makan merah tidak hanya berhenti di tiga lokasi tersebut. Daerah lain, bilang dia, telah banyak yang berminat untuk membangun pabrik minyak makan merah.
"Ini sebernarnya mulai banyak dari daerah untuk produksi minyak makan merah ini, Jadi mulai dari Kalimantan ya daerah-daerah, Jambi dan lainnya," ucap dia.
Untuk diketahui, terdapat tiga alasan dipilihnya daerah-daerah tersebut menjadi proyek perdana prabrik minyak makan merah. Pertama, karena dekat dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang juga berada di Sumatera Utara. Sehingga jika dekat, maka akan mudah memonitor perkembangan produksi minyak makan merah.
Kedua, Sumatera Utara memiliki kebun sawit yang luas. Dengan begitu, tidak sulit mencari bahan produksi minyak makan merah. Ketiga, pembangunan pabrik minyak makan merah ini melalui kemitraan PTPN III yang juga beroperasi di Sumatera Utara.
Sebelumnya, Teten menegaskan, minyak makan merah lebih sehat dan bergizi dibandingkan minyak goreng biasa. Dia mengklaim, minyak makan merah miliki kandungan vitamin. Bahkan, minyak makan merah diklaim bisa diproduksi kembali sebagai produk turunan suplemen atau multivitamin.
"BPOM sudah meyakini bahwa minyak makan merah bijinya lebih baik, kandungan provitamin A, Vitamin E, karena tidak di-bleaching, selain minyak merah punya produk turunannya yang bisa diproduksi untuk suplemen, multivitamin," ujarnya di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Sudah Miliki SNI, Menkop Teten: Jangan Ragu Minyak Makan Merah Layak Konsumsi
Namun, Teten mengakui, dari segi warna memang minyak makan merah tidak seperti minyak goreng bisanya yang berwarna kuning. Minyak makan merah lebih berwarna kemerah-merahan. Meski berwarna merah, tidak akan membuat warna makanan juga menjadi merah.
"Cuman warnanya memang merah, biasanya kekuning-kuningan, ini merah kemerah-merahan, tapi nggak berarti goreng nanti goreng tempe jadi merah, goreng ayam jadi merah itu nggak," ucap dia.
Teten memastikan produksi minyak makan merah yang dilakukan oleh koperasi nantinya bukan asal-asalan. Hasil produk minyak marah telah memiliki standar industri dan layak untuk diekspor.
"Jadi, bukan minyak makan dengan standar rendah karena dibuat koperasi, enggak. Tapi ini standar industri, karena ini minyak makan tentu harus aman bagi konsumen," kata dia.
Selain itu, beber Teten, produksi minyak makan merah juga telah memenuhi standar dari Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM). Sehingga, memiliki izin edar dan higienis untuk dikonsumsi.
Sedangkan, proses pendirian pabrik minyak makan merah saat ini telah rampung 50%. Pihaknya telah menerima DED dan RAB Pabrik Minyak Merah dari PPKS dan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN).
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah