Suara.com - Platform media sosial berbasis komunitas, Ituloh, resmi mengadakan Grand Launch dengan menghadirkan ratusan kreator konten dan influencers pada 10 Desember lalu.
Acara juga mendatangkan brand yang bekerjasama dengan platform seperti Biotalk, Madame Gie, Indomilk dan masih banyak lagi. Acara juga dimeriahkan oleh Youtuber beauty Kiara Leswara, yang memberikan tips mengenai cara membuat konten review yang benar ke peserta yang hadir.
Aplikasi Ituloh merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang memungkinkan pengguna dan kreator media sosial membuat dan menemukan konten video review pengalaman dan rekomendasi yang jujur, terkini, dan informatif. Menariknya, di aplikasi ini, semua pengguna baik kreator pemula maupun online shopper, bisa mendapatkan penghasilan dari konten review mereka.
Ituloh mengaburkan batas antara media sosial dan e-commerce dengan menyediakan link e-commerce marketplace terkait produk yang sedang direkomendasikan – sehingga memperpendek rantai proses dari discovery sampai ke pembelian.
Cara ini terbukti efektif dalam menjangkau konsumen masa kini, terutama untuk kategori produk yang banyak mengandalkan rekomendasi komunitas, seperti fashion, produk kecantikan dan kesehatan, serta produk untuk ibu dan anak.
"Kami melihat bahwa walaupun penetrasi e-commerce tengah meningkat di Indonesia, pengalaman konsumen dalam menemukan informasi produk dan berbelanja online belum maksimal. Mayoritas konsumen cenderung mengandalkan rekomendasi produk dari teman dan keluarga, atau mulut ke mulut (word of mouth). Karena itu, kami ingin mendigitalisasikan pengalaman ini melalui Ituloh, aplikasi yang membuka akses bagi semua orang untuk menunjukkan hal-hal yang sesuai minat mereka, dari produk Korea kekinian sampai hotel treehouse di Bali,” ujar Christine Suwendy, CEO dan Co-founder dari Ituloh.
Beberapa keunikan dari platform Ituloh adalah adanya fitur komisi, pengumpulan poin, dan stiker-stiker lucu yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah dan merchandise menarik bagi setiap kreator yang berkontribusi dalam pembuatan konten.
Selain itu, pengguna juga bebas memilih untuk membuat atau bergabung ke komunitas yang diminati, dimana mereka dapat saling berbagi pengalaman, informasi, dan tren produk atau jasa terbaru lewat postingan video. Walaupun baru meluncur, Ituloh sudah memiliki ratusan komunitas di berbagai kategori, mulai dari fesyen, parenting, perawatan dan kecantikan, pariwisata, dan topik lainnya yang terus bertambah.
Tidak dapat dipungkiri, saat ini media sosial memang telah menjadi channel utama bagi konsumen dalam menemukan atau mempertimbangkan pembelian produk/jasa tertentu. Sebanyak 81% konsumen mengaku telah membeli sesuatu setelah melihatnya di media sosial, dan menurut GWI (GlobalWebIndex), 54% konsumen mengandalkan media sosial untuk mencari tahu lebih lengkap tentang spesifikasi produk tertentu. Lebih jauh, 64% konsumen memutuskan untuk membeli produk tertentu setelah menonton konten berupa video.
Baca Juga: Ecommerce Kian Marak, Tapi Instagram Masih Cuan Buat Media Jualan
“Kehadiran Ituloh menjadi wadah yang menggabungkan konten video yang menghibur dengan pengalaman berbelanja yang menyenangkan. Ituloh! memiliki posisi yang strategis dibandingkan platform media sosial di pasaran, yang telah tersaturasi dengan konten berbayar. Dengan demikian, konsumen Indonesia tidak perlu lagi berpindah aplikasi antara mencari informasi produk (di e-commerce) dan review pemakaian produk (di media sosial),” ujar Christine.
Dapat diunduh di Google Playstore dan Apple App Store, saat ini aplikasi Ituloh telah memiliki lebih dari 100.000 pengguna dan bekerjasama dengan lebih dari 10.000 kreator, mulai dari skala nano sampai mega. Untuk mempererat hubungan dengan komunitas pengguna, Ituloh kedepannya akan mengadakan acara rutin bulanan dengan sebutan ‘Kopdar Kreator’ dimana kreator dapat saling bertemu dan berbagi cerita dan tips membuat konten.
Ituloh juga telah mendapatkan pendanaan tahap awal dari beberapa Modal Ventura (VC) terkemuka, seperti East Ventures, Antler, Indonesia Women Empowerment Fund (IWEF), serta Goodwater Capital yang sebelumnya telah berinvestasi di Facebook (Meta), Twitter dan Spotify.
"Kedepannya, kami berencana membangun fitur di aplikasi untuk menghubungkan brand dengan kreator dan komunitas yang relevan, agar mereka dapat menjalankan promosi/kampanye sesuai dengan target pasar yang tepat. Selain itu, kami juga berencana membangun integrasi dengan marketplace e-commerce dan channel penjualan produk yang sedang trending dan disukai oleh pengguna, berdasarkan analitik dari engagement pengguna dan komunitas di aplikasi Ituloh,” ujar Riswanto, Co-founder Ituloh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur