Suara.com - Pendapatan pensiunan pekerja di Indonesia diperkirakan hanya 20 persen dari pendapatan mereka saat ini atau bahkan bisa lebih rendah.
Manulife Investment Management melalui riset Diverse Asia juga mengungkapkan, masyarakat yang berencana mengandalkan simpanan tabungan setelah mencapai usia pensiun akan menanggung risiko tidak memiliki sejumlah dana pensiun yang cukup.
"Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak bagi masyarakat dalam merencanakan kesejahteraan finansial mereka dengan lebih baik melalui cara yang efektif untuk menghasilkan arus pendapatan rutin di masa pensiunnya," kata Head of Retirement Proposition, Strategy, and Transformation Asia Retirement Manulife Investment Management Elvin Tharm.
Survei terkait yang juga diadakan oleh Manulife Investment Management mengungkapkan, masyarakat Indonesia memperkirakan mereka membutuhkan rata-rata Rp16,52 juta setiap bulannya untuk dapat mempertahankan gaya hidup yang nyaman di masa pensiun atau sekitar 90 persen dari pendapatan rata-rata mereka saat ini.
Salah satu alasan yang menyebabkan terjadinya kesenjangan yang sangat besar antara pendapatan pensiun yang ideal dengan kenyataannya adalah karena jumlah aset yang diinvestasikan orang Indonesia porsinya relatif rendah secara persentase dari pendapatannya saat ini.
Padahal, ini akan menjadi sumber pendapatan utama yang mereka butuhkan di masa pensiun. Menurut survei yang sama, 68 persen penduduk Indonesia memiliki aset investasi di bawah Rp600 juta.
Ia mengaku tak kaget dengan kesenjangan besar antara perkiraan pengeluaran di masa pensiun dan jumlah pendapatan pensiun yang diyakini dapat dicapai sesuai dengan status keuangan orang Indonesia saat ini.
"Orang-orang di Indonesia, bahkan di seluruh Asia, sedang menghadapi situasi yang sulit dalam menjembatani kesenjangan ini. Dengan inflasi, biaya kesehatan, dan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, daya beli uang tabungan dan pendapatan mereka akan terkikis seiring berjalannya waktu," tuturnya.
Ia menilai orang Indonesia masih memiliki kecenderungan untuk menyimpan uang tunai, dengan mengalokasikan sekitar 37 persen asetnya dalam bentuk uang tunai dan deposito perbankan.
Sementara itu, masyarakat Indonesia hanya mengalokasikan 29 persen aset ke investasi seperti reksa dana, saham, obligasi, Exchange Traded Fund (ETF), dan real estat. Selain itu, hanya 53 persen penduduk Indonesia yang terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau telah mengambil dana pensiun dari pihak swasta.
Maka dari itu, dirinya menyarankan agar masyarakat Indonesia harus meningkatkan jumlah persentase dari pendapatannya untuk diinvestasikan lantaran mengandalkan tabungan sebagai sarana pengumpulan dana untuk masa pensiun tidak akan cukup.
Berita Terkait
-
Doni Salmanan Dihukum 4 Tahun Penjara, Aset Senilai Milyaran Rupiah Dikembalikan
-
Alasan Hakim Putuskan Tidak Sita Aset Doni Salmanan dan Ganti Kerugian Korban
-
Termasuk Lamborghini Hurracan, Rumah Mewah dan Uang Miliaran, Ini Daftar Aset Doni Salmanan yang Bisa Bikin Ia Kembali Jadi Crazy Rich
-
Doni Salmanan Kembali Menjadi Crazy Rich dan Bergelimang Harta, Hakim Kembalikan Aset Rumah, Tanah Hingga Mobil Mewah
-
Dinyatakan Bersalah! Doni Salmanan Divonis Empat Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar Atas Kasus Investasi Aplikasi Quotex
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga