Suara.com - Pemerintah tengah mengatur skema tarif kereta rel listrik atau KRL dengan membedakan antara si kaya dengan si miskin. Hal ini dilakukan agar subsidi tarif KRL yang digelontorkan pemerintah tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.
Namun, kebijakan ini masih dikaji dan belum tahu kapan diimplementasikan.
Menurut Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno, subsidi transportasi umum sejatinya diberikan kepada warga yang dalam mobilitas kesehariannya menggunakan transportasi umum untuk bekerja.
"Dapat dibedakan atau tidak tergantung kemauan politik pemerintahnya dan ketersediaan anggaran yang ada," ujar Djoko dalam keterangannya, Kamis (5/1/2023).
Di negara lain, tutur dia, juga memberikan subsidi transportasi dalam kota sejenis. Misalnya, Djoko menyebut, negara tetangga Singapura memberikan diskon 25% transportasi sejenis bagi lansia, serta diskon 50% bagi pelajar dan penyandang disabilitas.
"Negara bagian Victoria, Australia menerapkan pemberian subsidi bagi lansia, disabilitas dan pelajar pada jam tidak sibuk antara jam 09.30 – 16.00 sebesar 30%," kata dia.
Kemudian, Negara Belgia memberikan diskon 19% kepada warganya bagi yang menggunakan moda trem. Selain itu, Negara adidaya Amerika Serikat memberikan diskon kisaran 20 - 50 % tarif transportasi sejenis untuk warga berpenghasilan di bawah upah standar.
Lalu, moda transportasi Metrolink di Kota Manchester, Inggris mengenakan tarif diskon 50% untuk penumpang berpendapatan per bulan kurang dari rata-rata dan tarif discount 35% untuk lansia dan disabilitas.
"Sementara, Negeri Swedia memberikan keringanan tarif bagi warga berstatus kesejahteraan tertentu dan manula. Wilayah Regional Marche, Italia memberikan tarif diskon bagi pengangguran sebesar 50%," pungkas Djoko.
Baca Juga: 9,6 Juta Orang Gunakan Transportasi Umum Selama Liburan Tahun Baru 2023
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok