Suara.com - Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan (APJAPI), Alvin Lie menyoroti berita viralnya penumpang pesawat Batik Air yang ngamuk akibat sistem pendingan atau AC pesawat yang mati.
Peristiwa itu terjadi saat pesawat Batik Air akan lepas landas dari Kuala Lumpur (Malaysia) menuju Bandara Soekarno-Hatta (Indonesia), Senin (10/4/2023).
Alvin mengatakan kejadian seperti ini sudah terjadi dua kali menimpa maskapai Lion Group, sebelumnya juga viral para penumpang Super Air Jet basah kuyup karena sistem pendingin pesawat rute Denpasar-Jakarta mati selama penerbangan selama hampir 2 jam itu.
"APJAPI memahami kedua peristiwa tersebut berbeda penyebabnya. Pada peristiwa Super Air Jet disebabkan oleh gangguan pada sistem penyejukan udara kabin saat pesawat sedang terbang, sedangkan pada peristiwa Batik Air, disebabkan oleh gangguan pada Ground Power Unit (GPU) yang memasok daya pesawat sebelum terbang, sehingga sistem penyejukan udara kabin terganggu," papar Alvin dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Kamis (13/4/2023).
Alvin bilang sistem penyejuk udara kabin memang tidak secara langsung berdampak terhadap keselamatan penerbangan, namun gangguan pada sistem penyejuk kabin berdampak pada tidak terpenuhinya standar kenyamanan & pelayanan, selain itu dapat mengancam kesehatan penumpang, terutama balita, lansia dan penumpang yang tidak dalam kondisi kesehatan prima.
Selain itu, gangguan yang diterima penumpang juga akan berdampak psikologis dan traumatik terhadap penumpang sehingga dapat merasa takut terbang atau bahkan kehilangan kepercayaan terhadap maskapai penerbangan terkait.
Dirinya pun meminta kepada para maskapai dan regulator untuk melakukan pembenahan agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi.
"Maskapai penerbangan lebih memperhatikan pemeliharaan dan kelaikan sistem penyejuk udara kabin," papar Alvin.
Selain itu dirnya juga meminta maskapai penerbangan agar menegaskan kepada Penerbang/Pilot tentang SOP ketika terjadi gangguan pada Sistem Penyejuk Udara Kabin baik ketika pesawat masih di darat maupun ketika pesawat sedang dalam penerbangan.
Baca Juga: Penyebab Penumpang Batik Air Rute Kuala Lumpur-Jakarta Kepanasan Selama Penerbangan
Selanjutnya, maskapai penerbangan memastikan kelaikan peralatan yang disediakan mitra Ground Handling Agents sesuai Service Level Agreement (SLA) serta Service Level Guarantee (SLG), terutama Ground Power Unit dan Air Conditioning Unit agar suhu udara dan sirkulasi udara kabin tetap terjaga standar kualitasnya sebelum penerbangan.
Dan yang terakhir dia meminta para Inspektur Direktorat Kelaikan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, lebih memperhatikan kelaikan sistem penyejuk udara kabin serta peralatan yang disediakan oleh Ground Handling Agents, terutama Ground Power Unit dan Air Conditioning Unit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu untuk Keberlanjutan Lingkungan
-
IHSG Finis di Zona Hijau, Asing Borong Saham dan Sektor Komoditas Pesta
-
Yuk Ikutan GenKBiz dan Star Festival dari KB Bank, Catat Tanggalnya di 5 Kota Besar Indonesia!
-
PLN Group Buka Rekrutmen 2025: Tersedia untuk D3, S1 dan S2 dengan Gaji Menarik
-
KVB Resmi Hadir di Indonesia sebagai Broker Aman dan Teregulasi
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini Imbas Shutdown Pemerintah AS
-
Semangat Generasi Muda untuk Keuangan Syariah yang Lebih Cerdas dan Halal dalam Nushafest 2025
-
NIP PPPK Paruh Waktu 2025 Sudah Keluar? Cek Status Sekarang di Mola BKN
-
Sahamnya Terbang Hampir Tembus Rp 100, Bos Garuda Indonesia: Lazim