Suara.com - Perusahaan akuntansi Belanda KPMG pada Senin (26/6/2023) mengumumkan rencana pemangkasan 5 persen dari total jumlah karyawan di Amerika Serikat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perekonomian saat ini.
Sampai akhir September lalu, KPMG memperkerjakan 39.000 karyawan di Negeri Paman Sam. Artinya akan ada sekitar 1.900 karyawan yang akan terdampak PHK ini.
PHK tersebut diungkap kepala eksekutif KPMG AS Paul Knopp lewat memo internal yang dikirimkan ke para bankir yang dikutip dari Reuters, Selasa (27/6/2023).
PHK dilakukan KPMG usai perusahaan firma akuntansi paling top ini dilanda penurunan pendapatan pada sektor bisnis investasi, di tengah ancaman krisis pasar global.
“Sementara saluran peluang kami kuat dan kami terus menang di pasar, kami mengalami hambatan ekonomi yang tidak unik untuk bisnis atau perusahaan kami,” jelas Paul Knopp.
Sebelum mengalami kontraksi, KPMG sempat mencatatkan lonjakan pendapatan fiskal sebesar 14 persen hingga laba perusahaan naik jadi 35 miliar dolar AS pada akhir tahun 2022 kemarin.
Namun kondisi tersebut berbanding terbalik setelah bank sentral Amerika secara terus menerus mengambil langkah agresif dengan mengerek naik suku bunga untuk menekan inflasi agar turun ke kisaran 2 persen.
Dimulai dari Maret tahun lalu The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin, kemudian di bulan Mei 2022 The Fed memperketat kebijakan dengan membawa suku bunga ke kisaran 50 basis poin.
Diketahui KPMG telah memberhentikan 2 persen dari total jumlah karyawan di AS pada Februari tahun ini. Proses pemberhentian karyawan selanjutnya akan berlangsung secara bertahap sampai akhir tahun finansial 2023.
Baca Juga: Arus Modal Asing Deras Masuk RI, Sri Mulyani: Impresif
“Dengan berat hati kami mengambil keputusan ini. Kami percaya keputusan yang diambil akan memberikan kesuksesan bagi perusahaan di masa mendatang,” ungkap manajemen KPMG melalui e-mail kepada para karyawan.
April lalu, perusahaan akuntansi Ernst & Young AS memangkas 5 persen dari total jumlah karyawan. Deloitte juga telah memberhentikan karyawan dalam upaya efisiensi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
Terkini
-
PGN dan Dart Energy Teken Perjanjian Jual-Beli Gas Metana Batubara
-
Kemenhub Proyeksikan 119,5 Juta Orang Wara-wiri pada Nataru
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Usai Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: Sekarang Lebih Aktif Razia, Hampir Sulit Disogok
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
MORA Resmi Merger dengan MyRepublic, Sinar Mas Ambil Kendali
-
Purbaya Klaim Coretax Siap Pakai, 60 Ribu Orang Sukses Login Bersamaan
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh