Suara.com - PT Schneider Indonesia meraih penghargaan Best Companies to Work for in Asia 2023 dari HR Asia, program penghargaan praktik Sumber Daya Manusia (SDM) terkemuka di Asia.
Penghargaan sebagai salah satu perusahaan terbaik untuk bekerja di Asia yang diraih PT Schneider Indonesia dicapai karena keberhasilannya mencetak skor di atas rata-rata pasar secara keseluruhan.
Terkhusus bagi Schneider Indonesia adalah nilai tinggi yang diraih pada kategori transformasi digital, budaya inklusif dan kolaboratif, serta komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan.
Hal tersebut mencerminkan sikap proaktif, upaya, dan komitmen berkelanjutan perusahaan untuk menciptakan iklim kerja yang efektif, suportif, berwawasan ke depan, dan setara bagi semua talenta perusahaan di semua lini kerja.
Transformasi digital dalam pengelolaan SDM Schneider Indonesia terwujud salah satunya melalui ‘Open Talent Market’, suatu sistem pengembangan karier bagi karyawan yang memanfaatkan kekuatan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence).
Model tersebut menjadi kunci sukses dalam memfasilitasi perkembangan talenta internal sekaligus penerapan langsung komitmen berkelanjutan perusahaan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembangunan SDM.
"Schneider Indonesia merasa terhormat dinobatkan sebagai salah satu Best Companies to Work for in Asia 2023 oleh majalah HR Asia untuk pertama kalinya. Penghargaan ini sebagai salah satu bukti komitmen kuat kami dalam mendorong dan mempromosikan keragaman, kesetaraan, dan inklusi, serta memprioritaskan keterlibatan karyawan, dan memastikan tempat kerja di mana individu dapat tumbuh dan berkembang,” terang Roberto Rossi, Cluster President Schneider Indonesia dan Timor Leste dalam keterangannya, ditulis Selasa (4/7/2023).
Untuk menjamin agar setiap talenta diberdayakan dalam menunaikan pekerjaannya, perusahaan senantiasa mengevaluasi bias kognitif dan perilaku yang tersembunyi, menutup kesenjangan pendapatan, dan mendukung karyawan-karyawannya untuk selalu terlibat dan diberdayakan untuk menyelesaikan pekerjaannya secara optimal.
Schneider Indonesia juga turut membuat beragam kemajuan yang signifikan dalam menciptakan lingkungan kerja yang suportif, sebagaimana dinyatakan salah satunya melalui Kebijakan Global Family Leave 2.0.
Baca Juga: PIS Tekankan Transformasi SDM untuk Bisnis Berkelanjutan di Gelaran IHRS 2023
Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan karyawan menikmati waktu yang lebih lama dan berkualitas dengan keluarga dan orang terdekatnya – misalnya pemberian cuti bagi karyawati yang baru melahirkan waktu cuti selama 20 minggu (maternity leave), dan cuti selama 4 minggu bagi para karyawan yang istrinya baru melahirkan (paternity leave).
Selain itu, perusahaan juga memberikan cuti berbayar bagi karyawan yang ingin merawat keluarganya yang sakit selama 10 hari kerja, dan ini dikenal sebagai care leave.
Sejalan dengan Employee Value Proposition (EVP), perusahaan percaya bahwa “Great People makes Schneider Electric a Great Company”. Hal ini menjadi landasan perusahaan dalam melakukan berbagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang kolaboratif dan inklusif di mana karyawan diberdayakan untuk dapat unggul dan terus berinovasi.
“Penghargaan ini bertepatan dengan perjalanan Schneider Electric di Indonesia yang ke-50, di mana sebagai Impact Company, Schneider tidak akan berhenti sampai di sini dan akan terus memprioritaskan kesejahteraan dan pertumbuhan profesional talenta terbaik kami. Kami juga senantiasa melakukan evaluasi agar tetap up to date dengan kebutuhan generasi mendatang agar Schneider Indonesia tetap menjadi perusahaan pilihan di industri ini,” tutup Roberto.
Di Indonesia, ajang pemilihan perusahaan terbaik untuk bekerja di Asia yang dilakukan oleh HR Asia telah dimulai sejak tahun 2016, menarik minat dan partisipasi dari perusahaan yang masuk ke dalam jajaran Fortune 500, perusahaan multinasional, serta Badan Usaha Milik Negara/BUMN.
Dalam proses pemilihan, HR Asia menerapkan metode Total Engagement Assessment Model untuk menilai dan mengukur keterlibatan karyawan setiap perusahaan yang berpartisipasi, pada tiga pilar utama, yaitu: 1. Kepemimpinan dan Budaya, 2. Keterlibatan individu, dan 3. Dinamika tim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Siap-siap! Liburan Nataru Harga Tiket Pesawat Turun 14 Persen
-
Pasokan Listrik yang Andal Dinilai Jadi Penentu Peningkatan Produksi Migas
-
Pemicu IHSG Terus Bergerak Loyo dalam Dua Hari Ini
-
Menkeu Purbaya Ungkap Isi Pertemuan dengan Airlangga, Ini Bocorannya
-
Bank Mandiri Dukung Peluncuran KMILN, Akselerasi Layanan Diaspora Melalui Livin by Mandiri
-
Lawan Impor Kakao RI, COCO Lakukan Diversifikasi Besar-besaran
-
Bukan Hanya Produk, Tapi Proses! Mengapa Banyak UMKM Tidak Bertahan Lama?
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Berkat Inflasi yang Terkendali
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya