Suara.com - Gerak saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) makin ngacir saja. Pada perdagangan hari Selasa (25/7/2023) emiten batu bara milik Low Tuck Kwong ini menembus level Rp20.800 per unit saham.
Pergerakan saham ini naik 1.150 poin atau setara 5,85 persen setelah dibuka pada level Rp19.650 per unit saham.
Terkait pergerakan harga saham ini, BYAN telah melesat dari level penutupan akhir Juni 2023 senilai Rp 15.500 menjadi Rp 20.800 pada perdagangan hari ini.
Ditengah melejitnya saham BYAN, pemiliknya Low Tuck Kwong selaku direktur utama dan pengendali perseroan kembali menambah saham dengan membeli di pasar. Aksi serupa juga dilakukan Lim Chai Hock dengan membeli saham BYAN dari pasar.
Berdasarkan penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/7/2023), Low Tuck membeli sebanyak 176.200 saham BYAN dengan rata-rata harga pelaksanaan Rp18.697,79. Pembelian tersebut dilaksanakan pada 25 Juli 2023.
Dengan pembelian tersebut, Low Tuck kini menggenggam sebanyak 30,329 miliar saham BYAN atau setara degnan 60,99 persen. Sedangkan Lim Chai membeli sebanyak 70 ribu saham BYAN dengan harga pelaksanaan Rp 15.572,14. Aksi pembelian tersebut dilaksanakan pada 7 Juni 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Dihadang Biaya Tinggi & Brand Global, Bisnis Waralaba Hadapi Tantangan
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Fluktuasi Ekonomi! CBDK Revisi Target Pra-Penjualan 2025 Jadi Rp508 Miliar
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
PGN Dorong Pariwisata Borobudur, Integrasikan CNG dan Panel Surya di Desa Wisata
-
OJK dan BI Makin Kompak Perkuat Keuangan Digital
-
Cimb Niaga Catat Laba Rp 6,7 Triliun, Perusahaan Bakal Hati-hati Kelola Aset