Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak para pelaku perkebunan sawit berupaya melakukan akselerasi program peremajaan sawit hingga hilirisasi. Pasalnya, industri sawit Indonesia berperan penting untuk perekonomian Indonesia dengan kinerja perdagangan kelapa sawit yang terus meningkat.
Pria yang akrab disapa SYL itu menyebut, akselerasi program peremajaan sawit hingga hilirisasi dapat dilakukan melalui perbaikan tata kelola sawit secara berkelanjutan. Ini demi menjaga dan meningkatkan produksi.
“Hari ini secara khusus saya mengajak semua pihak yang terlibat untuk ikut dalam memajukan perkebunan sawit secara berkelanjutan melalui program-program pemerintah seperti PSR, pengembangan SDM, sarana dan prasarana,” tutur SYL saat membuka Rapat Koordinasi Kelapa Sawit se- Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Selasa, (22/8/23).
SYL mengatakan, dalam perekonomian makro ekonomi Indonesia, industri minyak sawit memiliki peran strategis, antara lain penghasil devisa terbesar, lokomotif perekonomian nasional, kedaulatan energi, pendorong sektor ekonomi kerakyatan, dan penyerapan tenaga kerja. Perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang cepat serta mencerminkan adanya revolusi perkebunan sawit.
Perkebunan kelapa sawit Indonesia, sambungnya, berkembang di 26 provinsi di Indonesia. Dua pulau utama sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Sumatra dan Kalimantan.
“Komoditi kelapa sawit adalah komoditi andalan Indonesia yang memiliki prospek hari ini, besok dan kedepan yang makin terbuka makin baik menjadi komoditi yang diminati dunia bahkan berkontribusi pada kehidupan bangsa besok yang lebih baik,” terangnya.
SYL berharap, kegiatan ini menjadi momentum yang dapat mendorong sinergi multi pihak dalam mengakselerasi dan memacu semangat memperkuat perkelapasawitan nasional. Tentunya dalam rangka mendorong peningkatan daya saing dan pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit melalui program- program pemerintah serta memanfaatkan seluruh potensi yang dapat dimanfaatkan.
“Kalimantan selatan memiliki potensi yang sangat serius dan sangat mumpuni untuk bisa diusahakan secara maksimal kelapa sawit kita berproduksi lebih baik ditempat ini. Dan hari ini kita Rakor kan bersama Pak Gubernur, ada Pak Kapolda, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Ketua DPR untuk mendorong sama - sama. Salah satu yang harapkan bisa segera terimplementasi adanya replanting,” sebutnya.
SYL mengungkapkan, pada Rakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha. Untuk itu, petani sawit yang melakukan replanting juga didorong untuk melakukan pola tanam tumpang sari sawit dengan komoditi lain seperti kacang, umbi-umbian, jagung dan lainnya.
Baca Juga: Mampu Penuhi Komoditas dalam Negeri, Wapres Beri Penghargaan Mentan SYL
“Artinya tidak boleh ditebang saja, tunggu 2 tahun tapi pemerintah diam, enggak, tapi kita berharap intervensi jagung, atau umbi-umbian, kacang-kacangan bisa mengintervensi sambil menunggu sawit yang sudah di replanting berproduksi sehingga kesejahteraan perani tetap terjaga,” tegasnya.
Dalam sambutan Gubernur Kalsel yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel, Roy Rizal Anwar mengatakan Provinsi Kalsel sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit memainkan peran yang penting. Terkait hal ini, pemerintah Provinsi Kalsel telah mengambil langkah kongkret menuju pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, yakni melalui peraturan Gubernur No.013 tahun 2023 tentang rencana aksi daerah perkebunan kelapa sawit berkelanjutan (RAD-KSB) Provinsi Kalimantan Selatan 2022 -2024.
“Kami telah menetapkan arah yang jelas untuk mewujudkan visi dan misi Kalimantan Selatan, yakni Kalsel maju (Makmur, Sejahtera dan Berkelanjutan) sebagai gerbang ibu kota Negara,” kata Roy.
Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsya mengatakan, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan saat ini berupaya memperbaiki tanaman perkebunan yang telah tua/rusak/tidak menghasilkan dengan penggantian tanaman melalui kegiatan peremajaan ataupun rehabilitasi. Sesuai data statistik perkebunan tahun 2022, tercatat hampir 30 persen dari total luas perkebunan di Indonesia dalam kondisi tua/rusak/tidak menghasilkan.
"Sehingga jika kondisi tersebut dibiarkan akan mempengaruhi produksi perkebunan kita bahkan berdampak juga pada penurunan devisa negara,” kata Andi.
Menurut Andi, investasi perkebunan merupakan investasi jangka panjang, untuk itu dalam pelaksanaanya perlu disiapkan dengan sangat baik. Salah satu faktor utama dan paling penting adalah pemilihan benih. Direktorat Jenderal Perkebunan sangat serius dalam menyiapkan benih tanaman perkebunan bermutu dalam rangka medukung peningkatan produksi, nilai tambah dan daya saing industri perkebunan.
Berita Terkait
-
Kementan Perkokoh Tata Kelola Kelapa Sawit di Kalsel
-
Senangnya Petani di Bekasi Dapat Bantuan Normalisasi Irigasi dari Kementan
-
Harga Sawit Riau Ngegas Pekan Ini, Naik Jadi Rp2.486 per Kg
-
Mantan Sekda Kota Pekanbaru Resmi Jadi Tersangka Perusakan Bibit Sawit Warga
-
Banjarbaru Lapor Kekurangan Pupuk Subsidi, Kementan Dorong Kepala Dinas Pertanian Ajukan Realokasi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya