Suara.com - Isu menjaga alam dan lingkungan hidup telah menjadi tren global dan nasional sejak beberapa dasawarsa terakhir. Manusia semakin menyadari bahwa harmonisasi alam dan manusia harus selalu terjaga, sehingga keduanya akan mampu hidup selaras dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi alam dan semua makhluk hidup.
Upaya-upaya menjaga harmonisasi alam dan semua makhluk hidup diwujudkan ke dalam semua sektor kehidupan, termasuk industri. Hal ini juga berlaku bagi industri pertambangan, yang merupakan salah satu yang dinilai banyak orang sebagai sektor yang paling mengekspoitasi alam dan sumber daya alam.
Di Indonesia sendiri, sektor ini ternyata sudah mulai masuk dalam kegiatan-kegiatan nyata dalam upaya pelestarian alam, yang bertujuan untuk mewujudkan program keberlanjutan atau sustainability. Para pelaku pertambangan negeri ini sudah terjun langsung di dalamnya.
Kelola Sampah dan Perbaiki Kesejahteraan Masyarakat
Merawat dan mengelola lingkungan ternyata tak hanya menghasilkan harmonisasi dengan alam. Lebih dari itu, kegiatan ini juga mampu memberikan nilai lebih bagi masyarakat, yaitu meningkatkan kesejahteraan mereka.
Hal ini sudah dilakukan PTAneka Tambang (Antam) Tbk, perusahaan yang berada di bawah BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID. Perusahaan ini mengisiasi Program Bank Sampah Pintar, yaitu upaya pemberdayaan masyarakat terkait pengelolaan sampah melalui UBPP Logam Mulia, dengan membentuk kelompok peduli sampah.
Bank Sampah Pintar memberikan akses kepada masyarakat agar dapat menjadikan sampah memiliki nilai ekonomi, yaitu dengan sistem pengelolaan sampah yang baik. Sampah anorganik bersih tanpa label akan dikonversi ke tabungan melalui berbagai penawaran yang disediakan Bank Sampah Pintar. Nasabah bisa menukarkan sampah dengan uang tunai, emas, umrah, kurban, atau lainnya.
Program Bank Sampah Pintar sudah dimulai sejak 2017, yaitu dengan dilakukan pembentukan Nyimas Antam dengan mitra RKBN Pulokambing. Program ini berlanjut pada 2019, yang mana Konsep Nyimas dikembangkan menjadi Program Bank Sampah Pintar, sekaligus membentuk Kelompok Peduli Sampah di Kelurahan Jatinegara Kaum.
Seiring dengan perjalanan prosesnya, program ini telah menghasilkan beragam capaian, yakni wellbeing planet, people, dan profit, termasuk mampu meningkatkan kesejahteraan nasabah (wellbeing). Program ini membuat masyarakat memiliki perubahan sikap terhadap sampah dan memiliki kesadaran dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Baca Juga: Dukung Hilirisasi, MIND ID Melalui IBC Wujudkan Pengembangan Ekosistem Baterai di Indonesia
Bagaimana dampak program ini bagi sustainability?
Menurut survei, Program Bank Sampah Pintar mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 4,735 Ggr CO2-eq atau 0,005 Ton-CO2-eq dan mampu meningkatkan penyerapan jumlah sampah yang dikelola mencapai 2.198 Ton per bulan pada 2022.
Bank Sampah Pintar juga berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat (people) dengan meningkatnya jumlah nasabah dari 6 orang (sebelum pendampingan) menjadi 74 orang (setelah pendampingan). Jumlah tersebut meningkat hingga 226 nasabah pada 2022.
Hal penting lainnya di sektor ekonomi, program ini berhasil meningkatkan ekonomi (profit), dengan meningkatnya kepemilikan aset fisik emas sebanyak 63,5 gram emas dalam kurun waktu 2 tahun, yaitu sepanjang 2020-2022, dan berhasil meningkatkan pendapatan pengurus Bank Sampah Pintar mencapai Rp7.290.073.
Sementara itu, menurut perhitungan Social Return on Investment (SROI) sepanjang 2020-2022, Program Bank Sampah Pintar telah berjalan secara efektif dan efisien dan menghasilkan dampak sosial yang melebihi biaya investasi (input) yang dikeluarkan.
Hal tersebut terbukti melalui nilai SROI selama kurun waktu tersebut yang mencapai angka 2,64. Artinya, setiap Rp1 yang diinvestasikan mampu memberikan rata-rata dampak sosial senilai Rp2,64.
Berita Terkait
-
Gegara Kualitas Udara Memburuk, DPRD Cecar Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta
-
Polusi Udara, PNS Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Dilarang Bawa Kendaraan BBM Setiap Rabu
-
PLN IP Konsisten Jaga Operasional Pembangkit Ramah Lingkungan
-
Gelar Uji Emisi Gratis, Pertamina Patra Niaga dan Dinas Lingkungan Hidup Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan Kendaraannya
-
Kampung Melayu Besar Rayakan HUT ke-78 RI Usung Tema Lingkungan: Jakarta Kota Metropolutan!
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
QRIS Makin Praktis, Nikmati Limit Kartu Kredit BRI Langsung di BRImo
-
OJK Ungkap 7 Perusahaan Asuransi Terancam Bangkrut, Potensi Rugi Hingga Rp19 Triliun!
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Anak Usaha Astra Beli Tambang Emas di Sulut
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Alasan Pindahkan Tiang Listrik PLN dari Tanah Pribadi Harus Bayar
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
APBN 2026 Disahkan, Jadi 'Senjata' Pertama Pemerintahan Prabowo