Suara.com - Di era digital ini, jual-beli antarnegara nyatanya bisa dilakukan dengan sangat mudah. Platform marketplace menjadi "jembatan" di antara penjual dan pembeli yang berbeda negara, dengan mekanisme pengiriman barang yang sama persis dengan transaksi di dalam negeri.
Berkat kecanggihan teknologi ini, peluang bagi produk-produk made in UMKM lokal Indonesia, untuk bisa mengekspansi pasar luar negeri semakin terbuka lebar.
Salah satu platform e-commerce terkemuka yang menjadi "jembatan" ekspor pelaku UMKM lokal adalah Shopee.
E-commerce satu ini menghadirkan inovasi berupa Program Ekspor yang memungkinkan penjual di Indonesia untuk menjual barangnya ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
Hanya dalam hitungan kurang dari satu minggu, produk asli Indonesia bisa sampai langsung ke depan pintu rumah pembeli dari berbagai negara.
Dalam konteks ekonomi Indonesia, Program Ekspor Shopee ini memiliki dampak positif yang signifikan untuk mendorong lebih banyak produk Indonesia untuk diekspor keluar negeri. Ini merupakan target Indonesia untuk semakin merambah lebih banyak pasar ekspor.
"Jika telah memiliki basis yang solid di pasar dalam negeri, UMKM dapat punya kesempatan lebih baik untuk merambah ekspor. Untuk itu, pemerintah akan terus mendukung peningkatan kapasitas UMKM hingga berorientasi ekspor," ujar Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan saat menghadiri pertemuan KADIN Kota Madiun pekan lalu, ditulis Jumat (20/19/2023).
Keberadaan Program Ekspor ini ternyata tidak hanya membawa banyak manfaat bagi penjual lokal, tapi, juga pembeli dari luar negeri yang dapat membeli produk-produk dari Indonesia dengan mudah.
Misalnya Amelia Zanetta, warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia. Netta telah menjadi salah satu dari banyak orang yang menikmati manfaat Program Ekspor Shopee ini. Dia dapat dengan mudah membeli produk-produk Indonesia melalui platform Shopee Malaysia.
Baca Juga: Program Ibu Berbagi Bijak Sukses Tingkatkan Kemampuan 315 UMKM di Tasikmalaya
“Dulu, tuh, saya sering banget bolak-balik Indonesia karena kalau beli kain di sana murah-murah, jadi, seringnya beli banyak jadi dijahit di sini buat jadi baju-baju. Sekarang saya bisa beli produk di Indonesia dengan lebih mudah melalui Shopee, mau beli kain juga bisa, mau beli baju jadi juga bisa. Lebih mudah karena enggak perlu ongkos bolak-balik Indonesia, bisa langsung beli aja karena banyak pilihan dan dikirim ke rumah saja,” cerita Netta.
Tidak hanya mudah, kalau Netta ingin menawarkan produk ke temannya yang tidak bisa berbahasa Indonesia, Netta tidak perlu repot untuk menyamakan bahasa karena semua sudah langsung diartikan menggunakan Bahasa Inggris.
Dalam proses membeli produknya pun tidak berbeda dengan membeli produk dari negaranya langsung. Barang akan langsung sampai di depan rumah tanpa perlu harus mengeluarkan biaya untuk transportasi, apalagi sampai harus jauh ke negara orang.
Shopee juga mempermudah pembeli luar negeri yang ingin membeli produk spesifik dari Indonesia. Caranya adalah dengan memilih lambang bendera Indonesia sebagai tanda negara asal produk.
Dengan fitur ini, pembeli dapat dengan cepat dan mudah menemukan produk-produk yang berasal dari Indonesia sehingga mereka dapat memilih produk yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
Salah satu fitur yang memudahkan Netta dalam membeli produk Indonesia dari Malaysia adalah laman "Global Deals" yang disediakan oleh Shopee dari luar Indonesia. Di halaman ini, pembeli dapat dengan mudah menemukan berbagai promo-promo menarik yang tersedia di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!
-
ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta, Kemungkinan Naik
-
Jadwal, Ketentuan, dan Dokumen Wajib KJP Subsidi Pasar Jaya 2025
-
PGAS Gencar Perluas Jaringan CNG untuk Industri Hingga Ritel
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Hari Ini, Apa Pemicunya
-
Jadwal Magang Nasional 2025 Batch 2: Dapatkan Uang Saku UMK dan Sertifikasi
-
Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM
-
Nego Alot, SPBU Vivo Dekati Kesepakatan Beli BBM 100 Ribu Barel dari Pertamina