Suara.com - Secara resmi dilantik sebagai Menteri Pertanian, nama Amran Sulaiman jelas menyita perhatian publik. Tidak sedikit kemudian yang mencoba mencari tahu dan memetakan kekayaan dan sepak terjang karir Amran Sulaiman sebelum menjabat menteri strategis tersebut.
Apakah Anda juga penasaran dengan angka terakhir yang dilaporkan pada LHKPN ketika dirinya menjabat sebagai menteri yang sama di era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dahulu? Selengkapnya dapat Anda cermati di bawah ini.
Nilai Kekayaan Amran Sulaiman pada LHKPN 2019
Karena selesai menjabat pada tahun 2019 lalu, dirinya juga melaporkan harta kekayaan melalui LHKPN pada tahun yang sama. Di tahun tersebut, LHKPN yang dilaporkan bernilai Rp279 miliar. Total harta ini terbagi dalam beberapa bentuk berbeda.
Setidaknya untuk tanah dan bangunan, nilai yang tercatat adalah sekitar Rp42 miliar, dengan rincian:
- Tanah dan bangunan di area Makassar senilai Rp600 juta, Rp500 juta, dan Rp500 juta
- Tanah di Kabupaten Gowa senilai Rp5 miliar, Rp10,5 miliar, Rp902 juta, Rp5,9 miliar, 2,7 miliar, Rp1,4 miliar, Rp7,9 miliar, dan Rp5 miliar.
Kemudian masih ada beberapa unit kendaraan bermotor, yakni dua mobil masing-masing senilai Rp170 juta dan Rp450 juta, kemudian harta bergerak lain senilai Rp281 juta, surat berharga Rp205 miliar, dan kas dan setara kas senilai Rp28 miliar. Masih ada harta lain senilai Rp38 juta, dan hutang sebesar Rp293 juta.
Sepak Terjang Karir Amran Sulaiman
Jika dilihat sepak terjangnya, sebenarnya Amran Sulaiman bukan orang baru di kabinet Presiden Jokowi. Namanya tercatat pada posisi Menteri pertanian pada tahun 2014 silam, ketika Jokowi pertama kali dilantik sebagai Presiden RI.
Dengan latar belakang sebagai akademisi, ia tidak terafiliasi pada salah satu partai politik. Artinya ia masuk ke kabinet dari jalur profesional, dan tidak mengalami pergantian hingga tahun 2019 saat periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir.
Baca Juga: Jadi Mentan Kedua Kalinya, Intip Isi Garasi Amran Sulaiman
Namanya sempat tercatat di perusahaan PTPN XIV di tahun 1997 lalu sebagai Kepala Bagian Logistik. Ia kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri karena menilai terjadi penyimpangan di perusahaan pemerintah tersebut.
Selanjutnya ia beralih sebagai pengusaha di bidang pestisida, perkebunan kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, hingga SPBU. Bisnis ini berada di bawah naungan PT Tiran Group.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Tantangan Mentan Amran: Harga Beras Hingga Cabai Masih Mahal
-
Hujan Turun Saat El Nino, Mentan Amran: Alam Menyambut Dengan Baik
-
Pernah Jadi Menteri Terkaya, Segini Harta Kekayaan Amran Sulaiman
-
Comeback jadi Mentan Lagi, Amran Sulaiman Tancap Gas Bahas Dampak El Nino
-
Jadi Mentan Kedua Kalinya, Intip Isi Garasi Amran Sulaiman
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi