Suara.com - Profil Tresse Kainama belakangan mencuat setelah disebut – sebut terlibat dalam kasus pencabutan ribuan izin usaha pertambangan (IUP) yang dilakukan oleh Menteri Investasi sekaligus Kepala Koordnator Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Bahlil diduga banyak melakukan tebang pilih dalam pencabutan izin tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan nama Tresse Kainama sebagai orang kepercayaan Bahlil.
Tidak banyak informasi yang bisa diperoleh untuk melacak latar belakang Tresse Kainama. Perempuan itu hanya dikenal sebagai “pengusaha tambang” tentu saja dengan harta yang fantastis layaknya pekerja – pekerja tambang lain.
Tresse Kainama saat ini menjabat sebagai Direktur PT Meta Mineral Pradana, perusahaan tambang milik Menteri Bahlil Lahadalia. Sejauh ini Bahlil memang dikenal sebagai pengusaha, di samping kiprahnya di dunia politik.
Melansir website resmi Jaringan Advokasi Tambang, Bahlil mendirikan PT Rifa Finance (2010) memiliki holding dari 10 perusahaan, beberapa di antaranya ialah PT Ganda Nusantara, PT MAP Surveillance dan PT Pandu Selaras. Ada pula PT Cendrawasih, dan PT Mapsource Mining (2011).
Perusahaan Bahlil bergerak di sektor perkebunan, properti, logistik, pertambangan dan konstruksi. Namun, sejumlah perusahaan di atas tidak tercantum di situs Ditjen AHU Kemenkumham RI.
Dalam sektor pertambangan, Bahlil terhubung dengan PT Meta Mineral Pradana. Perusahaan ini memiliki dua izin tambang dengan luas konsesi masing-masing 470 hektar dan 165,50 hektar di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Pemegang saham perusahaan ini, antara lain PT Rifa Capital sebesar 10% dan PT Bersama Papua Unggul sebesar 90%. Kedua perusahaan ini milik Bahlil. Adapun komposisi pengurus PT Meta Mineral Pradana, antara lain Tresse Kainama sebagai Direktur dan Ir Made Suryadana sebagai Komisaris.
PT Bersama Papua Unggul bergerak di bidang konstruksi, perdagangan, instalasi listrik, telekomunikasi dan mekanikal. Pemegang saham perusahaan ini antara lain Bahlil Lahadalia sebesar 450 lembar dan Tresse Kainama 50 lembar. Di perusahaan ini, Tresse Kainama tercatat sebagai Direktur dan Ir Made Suryadana sebagai Komisaris.
PT Rifa Capital santer diberitakan telah mengeksplorasi 39.000 hektare lahan tambang batubara di Fak-Fak, Papua Barat, dan 11.000 hektare lahan nikel di Halmahera.
Baca Juga: Diduga Terlibat Kasus Suap Tambang, Muncul Tagar Pecat Bahlil di Medsos
PT Bersama Papua Unggul diberitakan sering memenangkan lelang proyek Pembangunan Jalan Bofuer – Windesi (MYC) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Perusahaan lain yang dimiliki Bahlil adalah PT Dwijati Sukses, perusahaan yang sering terlihat di situs-situs lelang proyek pemerintah. Besar kemungkinan juga, perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi atau properti.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Jatam: Perusahaan Milik Bahlil Sulit Dilacak Keberadaannya
-
Calon Ketum Golkar, Catatan Mentereng AG Kartasasmita vs Gibran: Anak Jokowi Kebanting
-
Viral Pernyataan Bahlil Lahadalia Sebut Jokowi Punya Power Besar: Kalau Capres Enggak Dekat, sudah Ketahuan Hasilnya
-
Namanya Masuk Bursa Ketum Golkar, Bahlil Justru Terseret Kasus Dugaan Suap Izin Tambang Rp 25 M
-
Diduga Terlibat Kasus Suap Tambang, Muncul Tagar Pecat Bahlil di Medsos
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Proyek Koperasi Merah Putih Mulai Dibangun 15 Oktober, Ini Sumber Anggarannya
-
Premis Asuransi Jiwa Merosot, OJK Ungkap Biang Keroknya
-
OJK Ultimatum Bank Penerima Dana SAL Pemerintah Turunkan Bunga Kredit
-
Hingga September, Asing Bawa Kabur Dana Rp 54,75 Triliun dari Pasar Modal
-
Raup Rp 288 Juta, UMKM Disabilitas Sukabumi Tembus Pasar Brunei dengan Keripik Singkong
-
Menkeu Purbaya Ogah Tarik Pajak E-commerce Tahun Depan, Tapi Ada Syaratnya
-
PT Pegadaian Raih Indonesia's In-House Counsel Awards 2025, Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh Hari Ini
-
Ngeri! Utang Pinjol Makin Menggila Tumbuh 21 Persen dalam Setahun, OJK Beberkan Alasannya
-
Mandatori Biodiesel B50 Diterapkan Mulai 2026, Bahlil: Maksimalkan Potensi Sawit