Suara.com - MPT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengungkapkan bahwa proses penggabungan antara PT Citilink Indonesia dan Pelita Air akan berlangsung bersamaan dengan upaya integrasi perusahaan sebagai bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan bahwa kedua proses penggabungan tersebut masih dalam tahap pembahasan oleh pihak perusahaan, Kementerian BUMN, dan pihak terkait lainnya.
Keputusan mengenai rencana penggabungan antara Citilink dan Pelita Air serta integrasi ke dalam InJourney merupakan keputusan dari Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan. Irfan menjelaskan bahwa diskusi terkait hal ini akan diperbaharui setelah masa Lebaran.
Irfan menambahkan bahwa berbagai pihak sedang berusaha untuk menyelesaikan proses penggabungan tersebut sebelum Oktober 2024, atau sebelum periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir. Hal ini dilakukan agar Garuda dapat mengembangkan bisnisnya secara optimal di masa kepemimpinan selanjutnya.
"(Diharapkan) bisa selesai sebelum Oktober. Supaya ke depannya sudah clear, tidak jadi utang," ujar Irfan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan bahwa rencana merger antara anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), yaitu Citilink Indonesia dan Pelita Air, masih dalam tahap pembahasan.
Wamen BUMN yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan bahwa skema merger kedua entitas usaha tersebut masih menunggu laporan akhir tahun dari Garuda Indonesia.
Berdasarkan informasi dari Bisnis pada Selasa (7/11/2023), Tiko mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN sedang mempertimbangkan dua skenario. Pertama, lisensi penerbangan reguler Pelita Air akan dipindahkan ke Citilink, yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia.
Kedua, ketiga maskapai penerbangan milik negara tersebut akan digabungkan ke dalam Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, yaitu InJourney.
Baca Juga: Pelita Air dan Patra Jasa Ajak Panti Asuhan Safari Ramadan ke Bali
"Semuanya tergantung pada kemampuan Garuda untuk melakukan restrukturisasi, kami akan mengevaluasi hingga akhir tahun apakah Garuda sudah mencapai keadaan yang stabil," kata Tiko.
Berita Terkait
-
Dua Maskapai Penerbangan Mengincar Peluang Bisnis di Bandara Rendani Manokwari
-
Fokus untuk Mobil Kecil di Asia, Toyota dan Daihatsu Merger Dirikan Perusahaan Baru
-
Anak Usaha Pertamina, Pelita Air Selesaikan Program Energi Kebersamaan
-
Pelita Air Tambah Rute Baru Jakarta-Aceh-Jakarta
-
Pelita Air dan Patra Jasa Ajak Panti Asuhan Safari Ramadan ke Bali
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan