Suara.com - Untuk Anda yang sudah mengunjungi pasar terdekat, mungkin sudah mengetahui bahwa ada kenaikan harga gula pasir. Tidak sedikit yang kemudian bertanya sebenarnya apa penyebab harga gula pasir naik menjelang pertengahan tahun ini.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menaikkan harga gula pasir di tingkat konsumen. Harga acuan pembelian yang berlaku semula Rp16.000 kini naik menjadi Rp17.500 per kilogram.
Sementara itu di wilayah Maluku, Papua, dan wilayah kategori tertinggal, terluar, dan perbatasan, ditetapkan dengan harga Rp18.500 per kilogram.
Sejumlah kalangan lantas mengaitkan kenaikan ahrga gula pasir tersebut dengan ketergantungan impor Indonesia hingga nilai tukar atau kurs Rupiah anjlok akhir-akhir ini.
Penyebab Harga Gula Pasir Naik
Namun, ternyata bukan karena dua hal tersebut. Harga gula naik salah satunya dipengaruhi permintaan dari Asosiasi Peritel Indonesia, untuk merelaksasi harga gula. Aprindo mengaku sulit menjual gula sesuai harga acuan pembelian yang ditentukan, ketika di waktu yang sama harga beli dari produsen cukup tinggi.
Harga ini, sejauh pemberitaan yang beredar dan mengacu pada pernyataan Kepala Bapenas, akan berlaku hingga tanggal 31 Mei 2024 mendatang. Dengan kenaikan ini, dipastikan tidak akan ada kelangkaan gula di tingkat ritel.
Selain tingginya harga di tingkat produsen, harga gula juga mengalami kenaikan karena Indonesia harus melakukan impor, yang tentu saja harganya juga cukup tinggi. Pada hari Kamis, 18 April 2024 lalu, tercatat harga gula pasir berada di angka Rp18,040 per kilogram, mengalami penurunan dari sepekan sebelumnya yang sempat menyentuh angka Rp18,370 per kilogram.
Impor Gula Masih Jadi Andalan Pemenuhan Kebutuhan
Baca Juga: Harga Cabai Makin Pedas, Naik di 300 Kabupaten/Kota
Sebenarnya Indonesia hingga saat ini masih menggantungkan pemenuhan kebutuhan gulanya dari pasokan luar negeri. Di tahun 2024 ini, pemerintah memutuskan akan mengimpor sebanyak 5,4 juta ton gula dengan komposisi 708,609 ton untuk kebutuhan konsumsi, dan 4,77 juta ton untuk kebutuhan bahan baku industri.
Keputusan ini diambil pada rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Meski terbilang cukup besar, namun kuota untuk konsumsi mengalami penurunan hampir 200,000 ton jika dibandingkan pada tahun 2023 lalu.
Jika melihat data yang ada di situs resmi BPS, pada 2023 lalu ada beberapa negara yang menjadi asal gula impor. Mulai dari India, Australia, Thailand, Brasil, Korea Selatan, Jerman, dan beberpaa negara lainnya. Angka impor juga terus mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal