Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar buka suara soal kondisi industri perbankan Tanah Air di tengah maraknya Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang mengalami kebangkrutan akhir-akhir ini.
Mahendra bilang meski BPR dalam kondisi berdarah-darah, tapi secara overall kondisi industri perbankan masih cukup memiliki daya tahan yang cukup kuat.
Pada konfrensi pers akhir pekan lalu dia bilang saat ini rata-rata permodalan perbankan masih cukup kuat dengan likuiditas yang memadai serta profil resiko yang masih bisa dikendalikan.
"Kinerja sektor jasa keuangan relatif baik," kata Mahendra dalam cuplikan di Kanal YouTube Kemenkeu dilihat pada Senin (6/5/2024).
Secara rinci dari catatan yang ia miliki hingga Maret 2024 tingkat permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perbankan masih sangat tinggi di 26,00%.
Sementara dari sisi intermediasi, pertumbuhan kredit juga masih cukup baik di 12,40% yoy atau setara Rp7.244 triliun dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit modal kerja sebesar 12,30% yoy.
Selain itu Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh menjadi 7,44% yoy atau sebesar Rp8.601 triliun, dengan giro yang menjadi kontributor terbesar yaitu tumbuh 9,37% yoy.
Sedangkan dari sisi likuiditas Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing tercatat sebesar 121,05% dan 27,18%, masih jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Yang terakhir kinerja soal rasio kredit macet NPL nett dan NPL gross perbankan masing-masing tercatat sebesar 0,77% dan 2,25%.
Baca Juga: Marak Aduan Soal Paylater, OJK Diminta Bertindak
Meski secara catatan kondisi industri perbankan masih cukup baik, tapi kondisi dilapangan sangat jauh berbeda sekali.
Tengok saja soal data 11 bank yang harus mengalami kebangkrutan hingga izinnya dicabut OJK sepanjang tahun ini.
Bank bangkrut yang baru-baru ini mencuat adalah PT BPR Dananta. Bank yang berasal dari Kudus ini dicabut izin usahanya oleh OJK mengacu Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-38/D.03/2024 tanggal 30 April 2024 tentang Pencabutan Izin Usaha PT BPR Dananta.
Alhasil, sepanjang tahun ini sudah ada 11 bank bangkrut. Padahal, 2024 baru berjalan 5 bulan. Adapun, seluruh bank bangkrut merupakan BPR.
Pencabutan izin usaha ini dilakukan karena berbagai faktor, seperti kesehatan keuangan yang memburuk, rasio kredit macet yang tinggi, dan ketidakmampuan memenuhi regulasi perbankan.
Berikut daftar 11 BPR yang bangkrut di awal tahun 2024:
- PT BPR Dananta (Kudus, Jawa Tengah)
- BPRS Saka Dana Mulia (Kudus, Jawa Tengah)
- BPR Bali Artha Anugrah (Bali)
- BPR Sembilan Mutiara (Nusa Tenggara Barat)
- BPR Aceh Utara (Aceh)
- PT BPR EDCCASH (DKI Jakarta)
- Perumda BPR Bank Purworejo (Jawa Tengah)
- PT BPR Bank Pasar Bhakti (Jawa Barat)
- BPR Mitra Cahaya Buana (Nusa Tenggara Barat)
- BPR Gunung Mas (Kalimantan Tengah)
- BPR Dana Abadi (Sulawesi Selatan)
Pencabutan izin usaha BPR ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi para nasabah. Namun, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin bahwa simpanan nasabah di bank-bank yang dicabut izin usahanya tetap aman.
Nasabah BPR yang terdaftar di LPS dengan nilai simpanan paling tinggi Rp5 miliar akan mendapatkan ganti rugi penuh. Sedangkan, untuk nasabah dengan nilai simpanan di atas Rp5 miliar, akan mendapatkan ganti rugi sesuai dengan saldo di rekeningnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada
-
Hunian Mewah Bakal Dibangun di Sawangan, Harganya Rp 3,5 Miliar
-
Waspada! Kenali Ciri-ciri Penipuan Produk Emas Logam Mulia Secara Online
-
BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Sungai sebagai Sumber Kehidupan
-
Warga Jakarta Telantarkan Jenazah Pejabat Pajak di Pinggir Jalan, Tolak Gotong ke Makam