Suara.com - Perombakan jajaran komisaris BUMN-BUMN ini menuai polemik di Masyarakat. Pasalnya, banyak kader partai politik mengisi susunan direksi perusahaan pelat merah.
Setidaknya ada empat kader partai politik yang kini menjadi komisaris BUMN. Tiga kader Parta Gerindra yaitu Fuad Bawazier menjadi Komisaris Utama MIND ID, Simon Aloysius Mantiri Komisaris Utama PT Pertamina, dan Siti Nurizka Puteri Jaya menjadi Komisaris Utama PT Pupuk Sriwidjaja.
Sisanya, ada Grace Natalie yang merupakan kader PSI ditunjuk sebagai Komisaris MIND ID.
Menurut Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengklaim bahwa, setiap penunjukkan komisaris BUMN pastinya ada proses sebelumnya dan selalu mencari sosok yang kompeten.
"Pasti ada prosesnya, fit and proper test, semuaa ada prosesnya, dicarikan sesuai dengan kebutuhannya. Latar belakangnya, berbagai latar belakang kita ambil, itu yang kita ambil. jadi semuanya pasti oke lah, siapa yang Anda tanya?" ujarnya kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Arya memaparkan, BUMN sebagian besar memang sahamnya dipegang oleh pemerintah. Dalam penunjukkan komisaris juga ada yang independen maupun non-independen.
Dia melanjutkan, komisaris non-independen merupakan perwakilan dari pemegang saham yakni Kementerian BUMN yang bertugas untuk mengawasi semua kinerja.
"Kementerian BUMN dia kan punya arahnya ke mana, kan sesuai arah pemerintahan, ajar dong komisarisnya dicari orang yang mengawasi sesuai dengan kebijakannya ini. Jadi ini bukan soal angkat mengangkat dan sebagainya, disesuaikan aja," ucap dia.
Arya menilai, anggapan bahwa BUMN tidak boleh ada unsur politik itu salah besar. Menurut dia, seluruh kebijakan BUMN justru banyak diputuskan melalui rapat dengan DPR.
Baca Juga: Diduga Jadi Permasalahan Hengkangnya PP Muhammadiyah, Ini Susunan Komisaris BSI Terbaru
"Itu swasta bos. BUMN, kebijakan-kebijakannya banyak diputuskan di DPR, merger, holdingisasi, pembubaran, IPO, bahkan PMN, semuanya ada di DPR, maka tidak bisa lepas dari unsur politik. Bukan kepentingan politiknya, tapi unsur politik," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global