Suara.com - Manmohan Singh, mantan perdana menteri India yang memerintah selama dua periode dan memimpin pertumbuhan ekonomi di negara itu, meninggal dunia pada usia 92 tahun.
Singh dirawat di All India Institute of Medical Sciences di New Delhi pada Kamis malam setelah kesehatannya memburuk hingga kesadarannya hilang.
Dilansir OneIndia, Singh dianggap telah membimbing India menuju pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengangkat ratusan juta orang keluar dari kemiskinan.
Pada tahun 2018, Manmohan Singh mengajukan pencalonannya untuk kursi Rajya Sabha. Dengan prestasinya dia memiliki investasi aset dengan total aset Singh bernilai Rs 15,77 crore atau sekitar Rp28 triliun. Selain itu, Singh bebas dari utang apa pun, yang mencerminkan manajemen keuangan dan integritasnya yang bijaksana.
Total pendapatan Dr. Manmohan Singh untuk tahun 2018-19 adalah sekitar Rs 90 lakh atau sekitar Rp 1,8 miliar. Selain itu dia juga memiliki properti tempat tinggal dan simpanan banknya, apartemennya di Chandigarh dan Delhi bernilai Rs 7,27 crore 11 tahun lalu, dan nilainya telah meningkat secara signifikan sejak saat itu.
Pada tahun 2013, ia memiliki total Rs 3,46 crore atau sekitar Rp 536 miliar dalam bentuk simpanan dan investasi di rekening SBI-nya.Dia memiliki uang tunai sejumlah Rs 30.000, dan perhiasan senilai Rs 3,86 lakh atau sekitar Rp237 juta.
Selain itu, dia memiliki Rs 12 lakh 76 ribu dalam Skema Tabungan Pos sesuai dengan surat pernyataan tahun 2013.
Sebagai informasi, pada tahun 1932 dalam keluarga miskin di bagian India yang diperintah Inggris yang sekarang menjadi Pakistan, Singh belajar dengan penerangan lilin untuk mendapatkan tempat di Universitas Cambridge sebelum melanjutkan ke Oxford.
Ia memperoleh gelar doktor dengan tesis tentang peran ekspor dan perdagangan bebas dalam ekonomi India.
Ia kemudian menjadi ekonom yang disegani, kemudian menjadi gubernur Bank Sentral India dan penasihat pemerintah. Ia kemudian tiba-tiba ditunjuk menjadi menteri keuangan pada tahun 1991.
Selama masa jabatannya hingga tahun 1996, Singh adalah arsitek reformasi yang menyelamatkan ekonomi India dari krisis neraca pembayaran yang parah. Ia juga mendorong deregulasi serta tindakan lain yang membuka negara yang sedikit terisolasi itu ke dunia luas.
Baca Juga: VIDA Raih Sertifikasi Global, Buka Peluang Bisnis Identitas Digital Lebih Luas
Berita Terkait
-
Ketimbang Curhat di Medsos soal Pajak Warisan, Leony Vitria Diminta Ngadu ke Sini
-
Resmi! Lionel Messi Balik ke Negeri Vrindavan Setelah 14 Tahun
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
KPK Periksa Ilham Habibie: Diduga Mobil Mercy BJ Habibie Dibeli dari Uang Korupsi?
-
Jauh-jauh dari India, Lamaran Vlogger Ini Ditolak Gadis Baduy
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya