Suara.com - Australia saat ini dilanda krisis pasokan telur yang sudah sulit ditemukan di beberbagai supermarket. Hal ini terlihat dari rak telur kosong dan pembatasan pembelian kembali terjadi di beberapa supermarket besar karena kelangkaan terus berdampak pada konsumen.
Kelangkaan tersebut berasal dari gabungan dampak flu burung, permintaan musiman, dan peralihan dari telur yang dikandang, menurut industri telur Australia.
Peternak telur dari perusahaan Werribee bernama Danyel Cucinotta mengatakan konsumen telah mencari telur. Namun, pihaknya hanya mendapatkan pasokan telur yang sedikit.
"Banyak teman yang menelepon saya menanyakan mengapa mereka tidak bisa mendapatkan telur," katanya dikutip ABC News, Sabtu (11/1/2025).
Seorang juru bicara Woolworths mengatakan bahwa mereka terus berupaya untuk meningkatkan pasokan telur. Namun menurut Ibu Cucinotta, kelangkaan mungkin berlangsung selama enam hingga 12 bulan lagi.
"Permintaan telur terus meningkat Anda akan melihat kami mengejar ketertinggalan untuk beberapa waktu," katanya.
Selain itu perusahaan Egg Farmers of Australia mengatakan butuh waktu bagi para petani untuk kembali berproduksi penuh setelah dipaksa menjalani karantina saat terserang flu burung. Untuk itu sektor lain dalam industri beralih ke produksi telur ayam kampung.
"Industri telur menghadapi masa transisi karena beberapa peternakan telur beralih dari produksi telur di kandang ke sistem produksi telur ayam kampung," kata kepala eksekutif Melinda Hashimoto.
Menurutnya, membangun infrastruktur pertanian baru membutuhkan waktu dan pengeluaran modal. Bagi mereka yang mencari telur, sarannya adalah berbelanja di toko-toko lokal dan kecil.
Baca Juga: Harga Telur Naik! Cek Update Harga Kebutuhan Pokok Tahun Baru 2025
"Supermarket besar telah memasang tanda permintaan maaf karena lebih sedikit telur di rak mereka," imbuhnya.
Selain itu, Direktur peternakan unggas The Splendid Egg di Australia Selatan, Liam Brokensha mengatakan peningkatan pasokan telur di peternakan akan memakan waktu sekitar enam bulan. "Tentu saja saya ingin dapat memanfaatkan permintaan yang lebih tinggi saat itu tiba," tandasnya.
Berita Terkait
-
Alasan Klub 'Saudara' Manchester City Beri Kontrak Profesional ke Wonderkid Timnas Indonesia
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia
-
Heboh Pengakuan Mengejutkan WNI di Australia: Gibran Sendiri yang Bilang Tak Lulus Kuliah di Sydney
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok