Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah mengumumkan perubahan jadwal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2024.
Sebelumnya, RUPS direncanakan akan digelar pada 13 Maret 2025. Namun, melalui pengumuman resmi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan memutuskan untuk memundurkan jadwal RUPS menjadi Rabu, 26 Maret 2025. Acara tersebut akan dilaksanakan pukul 10.00 WIB di Ballroom Menara BNI Lantai 6, Jakarta Pusat.
Dalam pengumuman tersebut, BNI juga menjelaskan bahwa pemegang saham yang berhak menghadiri atau mewakili serta memberikan suara dalam RUPS adalah mereka yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau dalam rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Senin, 3 Maret 2025, pukul 16.00 WIB.
Selain itu, BNI mengingatkan bahwa berdasarkan Pasal 23 ayat (6) Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 16 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 15/POJK.04/2020, pemegang saham memiliki hak untuk mengusulkan mata acara tambahan dalam RUPS. Usulan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada penyelenggara RUPS paling lambat pada Selasa, 25 Februari 2025.
Sebelumnya, BNI telah mengindikasikan bahwa salah satu agenda penting dalam RUPS ini adalah rencana pembelian kembali saham (buyback). Perseroan berencana melakukan buyback saham dengan nilai maksimal Rp905 miliar, atau setara dengan 10% dari total modal disetor. Periode pelaksanaan buyback ini akan berlangsung selama maksimal 12 bulan sejak rencana tersebut disetujui dalam RUPS.
Tujuan dari program buyback ini adalah untuk membantu mengurangi tekanan jual di pasar, terutama saat indeks harga saham mengalami fluktuasi.
Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan untuk memberikan sinyal positif kepada investor bahwa manajemen perusahaan percaya harga saham saat ini belum sepenuhnya mencerminkan nilai fundamental BNI.
Berita Terkait
-
Stasiun Karet Tutup, Jalan Tembus BNI City Disiapkan
-
Dukung Pelaku UMKM Naik Kelas Hingga Go Global Melalui Program BNI Xpora
-
Biaya Provisi BNI Melonjak 50 Persen, Sinyal Kredit Macet Sritex Mengintai?
-
Pertumbuhan Tabungan Kerek Laba Bersih BNI Hingga Rp21,5 Triliun di 2024
-
Temuan Baru, Pemilik SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang Terafiliasi PIK 2?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen