Suara.com - Zoho Corporation, perusahaan teknologi global yang didirikan di India, melihat potensi besar dalam pertumbuhan solusi SaaS (Software as a Service) di lanskap bisnis Indonesia.
Dalam setahun terakhir, Zoho telah berinvestasi dalam pelatihan dan peningkatan fitur untuk perangkat lunak bisnisnya. Dengan solusi berbasis AI dan inisiatif pelatihan maka dapat meningkatkan akses software bisnis terbaik untuk mempercepat adopsi solusi digital.
Vice President & General Manager Asia Pacific Zoho, Gibu Mathew mengungkapkan pada Agustus 2024, program Young Creator oleh Zoho Creator diadakan kembali di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya dengan program yang lebih luas.
"Untuk pertama kalinya secara global, pelatihan Zoho Creator diberikan kepada 40 dosen di institut tersebut untuk modul Low-Code/No-Code (LCNC), yang nantinya akan dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran," ujar Gibu dalam keterangannya dikutip Jumat (21/2/2025).
Pada November 2024, Zoho mengumumkan kemitraan strategis dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Startup Studio Indonesia yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital.
"Kolaborasi ini memberikan akses kepada 1.500 startup untuk mengikuti program Zoho for Startups. Program ini menyediakan solusi perangkat lunak senilai lebih dari Rp 60 miliar, memungkinkan para wirausahawan untuk mengeksplorasi alat yang sesuai dengan kebutuhan mereka di berbagai tahap pertumbuhan bisnis," tambah Gibu.
Rangkaian solusi bisnis Zoho berkembang pesat di Indonesia, dengan pertumbuhan pendapatan tahunan melebihi 30%.
Seiring dengan meningkatnya adopsi Zoho sebagai solusi platform, bisnis dapat mengakses perangkat lunak kelas perusahaan besar yang dirancang untuk mendorong transformasi digital dan pertumbuhan.
Asisten AI terintegrasi dari Zoho, Zia, memperkaya aplikasinya dengan kemampuan Generative AI yang didukung oleh teknologi kepemilikan di private cloud Zoho.
Strategi Nasional AI Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kontribusi AI terhadap perekonomian, yang diperkirakan mencapai USD 366 miliar terhadap PDB pada tahun 2030, atau sekitar 12% dari total PDB nasional.
"Dengan meningkatnya pengeluaran publik dan swasta di sektor teknologi informasi, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan PDB yang lebih tinggi. Zoho mendukung visi ini dengan menyediakan alat berbasis AI yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis," papar Gibu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
Terkini
-
BUMN Hotel Cari Peruntungan di Liburan Akhir Tahun
-
UMKM Wajib Melek Teknologi, AI Jadi Senjata Baru Dongkrak Penjualan
-
Bursa Tertekan Aksi Taking Profit: IHSG Diprediksi Stabil, Cek Saham-saham Rekomendasi
-
Harga Emas Galeri 24 Pegadaian dan UBS Kompak Turun Hari Ini, Kecuali Antam
-
Anak Buah Menkeu Purbaya Dibidik Kejagung Soal Korupsi Pajak
-
Digitalisasi Ciptakan 4,6 Juta Peluang Ekonomi Baru
-
Prediksi BI Bakal Turun atau Tahan Suku Bunga, Ini Bocorannya
-
e-Commerce Hingga 'Bisnis' Trump Diprediksi Rugi Miliaran Dolar Akibat Cloudflare Down
-
Bank Mandiri Perkuat Ekspansi Layanan Treasury untuk Dorong Percepatan Ekonomi Nasional
-
Gaji dan Harta Kekayaan Cucun Ahmad Syamsurijal