Suara.com - Pergerakan saham perbankan terus disorot lantarn mengalami pelemahan cukup dalam pada minggu lalu. Hal itu membuat kepercayaan investor asing jadi menurun.
Kendati demikian, Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) Henoch Munandar memastikan fundamental perbankan Indonesia tetap kuat meski kinerja saham perbankan bergejolak.
"Kalau dilihat perbankan Indonesia, fundamentalnya masih cukup solid," kata Henoch di dalam media Gathering Buka Puasa Bersama, Senin (10/3/2025).
Menurut dia, sektor perbankan Indonesia mendapatkan respons yang baik dari investor. Hal ini adalah efek dari pertumbuhan kinerja perbankan seperti kredit dan profitabilitas yang selalu mencetak pertumbuhan dobel digit.
"Tapi dalam volatility market harus selalu dobel digit seperti ekpektasi yang dikatakan investor. Itu kan pasti dipengaruhi oleh situasi global. Kalau biasanya dobel digit, sekarang single digit di ujung sudah dianggap penurunan mungkin",imbuhnya.
Dia cukup optimistis dengan kinerja perbankan. Sebab, kinerja perbankan Indonesia tetap unggul bila dibandingkan dengan perbankan regional lainnya.
"Kita lihat perbankan di Indonesia secara fundamental masih cukup baik. Dari sisi permodalan, misalnya, masih jauh di atas rata-rata regional," tuturnya.
Dia menekan bahwa likuiditas perbankan Indonesia masih kuat dibandingkan negara ASEAN lainnya. Sebab, perbankan Indonesia pada dasarnya masih memiliki fundamental yang solid
Secara fundamental masih baik. Dari sisi permodalan, kita (industri perbankan Indonesia) masih jauh di atas rata-rata regional (ASEAN)," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menjelaskan kondisi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta harga saham perbankan tidak terlepas dari adanya aksi jual investor asing sesuai dengan risk appetite investor asing yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal.
Baca Juga: 5 Cara Pinjaman Modal Usaha yang Bisa Langsung Cair Jelang Lebaran
Faktor tersebut antara lain divergensi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat serta ketidakpastian pasar keuangan global yang masih terus berlanjut.
Berita Terkait
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Didik Kritik Penempatan Dana Rp200 T di Bank Himbara, Menkeu Purbaya: Dia Harus Belajar Lagi Ya!
-
OJK Catat Likuiditas Bank 'Banjir' Usai Guyuran Dana Rp200 Triliun dari Menkeu
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan