Suara.com - Meta telah memberhentikan karyawan di divisi Reality Labs yang bertugas mengembangkan realitas virtual, realitas tertambah, dan perangkat yang dapat dikenakan terkait. Keputusan ini dilakukan dikarenakan kerugian yang diterima perusahaan.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut memengaruhi sejumlah karyawan yang tidak disebutkan jumlahnya yang bekerja di unit Oculus Studios divisi tersebut. Divisi ini bertugas mengembangkan permainan dan konten VR dan AR untuk headset Quest VR Meta.
“Beberapa tim di Oculus Studios tengah mengalami perubahan dalam struktur dan peran yang telah memengaruhi ukuran tim. Perubahan ini dimaksudkan untuk membantu Studio bekerja lebih efisien pada pengalaman realitas campuran di masa mendatang untuk audiens kami yang terus bertambah, sambil tetap memberikan konten yang hebat bagi orang-orang saat ini," kata juru bicara tersebut dilansir CNBC International, Jumat (25/4/2025).
Karyawan yang bekerja pada aplikasi latihan Supernatural VR terkena dampaknya. Tentunya, Meta pun sangat berterima kasih kepada karyawannya yang sudah berkontribusi. “Kami sangat sedih untuk menyampaikan bahwa perubahan ini telah mengakibatkan hilangnya beberapa anggota tim kami yang sangat berbakat. Kontribusi mereka telah berperan penting dalam membentuk perjalanan kami dan perjalanan Anda, dan ketidakhadiran mereka akan sangat terasa," katanya.
Pemangkasan karyawan Reality Labs dilakukan setelah Meta memberhentikan 5% dari keseluruhan karyawannya pada bulan Februari yang dianggap sebagai karyawan dengan kinerja terendah. Divisi Reality Labs Meta mencatat kerugian operasional sebesar 4,97 miliar dollar AS. Sementara membukukan penjualan sebesar 1,1 miliar dollar ASselama kuartal keempat.
Seperti diketahui, Meta bersiap memangkas sekitar 5% tenaga kerjanya. Dikabarkan 3.600 karyawan akan kehilangan pekerjaan. Pemutusan kerja ini dinilai dari performa pekerjaannya. CEO Mark Zuckerberg memberi tahu karyawan tentang keputusan untuk memPHK karyawan dengan penilaian kinerja rendah.
Hal itu diumumkan dalam memo yang diunggah di forum internal Workplace perusahaan tersebut. Zuckerberg memberi tahu karyawan bahwa tahun 2025 akan "menjadi tahun yang intens. "Perusahaan menetapkan bahwa mereka memotong sekitar 5% dari karyawan dengan kinerja terendah,"katanya.
Sementara itu Meta memiliki lebih dari 72.000 karyawan. Karyawan yang terkena dampak PHK akan diberi tahu paling lambat tanggal 10 Februari dan menerima pesangon sesuai dengan yang telah diberikan perusahaan sebelumnya. Pemangkasan tersebut merupakan PHK terbesar Meta sejak perusahaan tersebut memangkas 21.000 pekerjaan, atau hampir seperempat dari tenaga kerjanya, pada tahun 2022 dan 2023.
Langkah tersebut mengikuti beberapa perubahan operasional utama dalam Meta yang bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Presiden terpilih Donald Trump. Meta mengakhiri program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Pada hari yang sama, Zuckerberg muncul di podcast Joe Rogan, mengklaim bahwa ia telah menyiapkan perubahan perusahaan ini dalam waktu yang lama. Ia juga menyebut moderasi konten dan pemeriksaan fakta yang berlebihan menghancurkan kepercayaan pada platform tersebut.
Baca Juga: ConocoPhillips Mulai PHK Karyawan Imbas Harga Minyak Turun
"Saya kira pada 2016 dan setelahnya saya terlalu menghormati banyak orang di media yang pada dasarnya berkata 'Oke, tidak mungkin (Donald Trump) bisa terpilih kecuali karena misinformasi'. Orang-orang tidak bisa benar-benar mempercayai hal-hal ini," tandas Zuckerberg.
Selain itu, beberapa orang lain juga berkomentar pemutusan hubungan kerja tidak boleh dicap sebagai pemutusan hubungan kerja berdasarkan kinerja karena hal tersebut berpotensi merusak reputasi orang ketika mereka mencari pekerjaan di tempat lain.
"Sekarang orang harus kembali ke pasar kerja dengan label yang sangat tidak adil,” menurut orang yang dikutip di atas dalam laporan berita tersebut.
Para karyawan menyatakan kekhawatiran karyawan yang baik akan diberhentikan hanya untuk memenuhi kuota perusahaan, yang dapat berdampak negatif pada moral di Meta, lapor portal berita tersebut.
Berita Terkait
-
Purbaya Tolak Beri Stimulus untuk Atasi Badai PHK 2025
-
Marak PHK Massal di 2025, Purbaya Singgung Ekonomi Lemah Sejak Era Sri Mulyani
-
Fenomena Discouraged Workers: Mengapa Jutaan Warga RI Menyerah Cari Kerja?
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Batam Berupaya Tingkatkan Kualitas SDM dan Tekan Angka Pengangguran
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Purbaya Kaget Dengar Curhat TNI, Mesti Utang demi Perbaiki Infrastruktur Terdampak Bencana
-
Finex and doctorSHARE Dukung Akses Kesehatan di Wilayah Kepulauan
-
Pertamina Gelontorkan 280 Ribu BBM untuk Operasional Genset di Aceh
-
Rupiah Konsisten Menguat, Dolar AS Loyo ke Level Rp16.773
-
Industri Tembakau Tolak Kemasan Rokok Polos, Dinilai Rugikan Usaha dan Pekerja
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan Darurat dan Layanan Kesehatan di Wilayah Aceh
-
Emiten DEWA Terdorong Proyek Emas, Segini Target Harga Sahamnya
-
Minat IPO Sepi di 2025, BEI Lapor Hanya Capai 26 Emiten
-
Kejar Tayang: Pemerintah Pastikan 17 Juta KPM Terima BLT Kesra Rp900 Ribu Via Kantor Pos
-
Emiten Perbankan Paling Banyak Setor Dividen di 2025, Capai Rp 80,34 Triliun