Suara.com - Bank Indonesia (BI) meyakin inflasi tahunan akan tetap terjaga di tengah gejolak ekonomi global. Lantaran, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK April 2025 tercatat inflasi sebesar 1,17% (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 1,95% (yoy). Direktur Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah).
Serta Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
" Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026," kata Ramdan Denny dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).
Adapun, inflasi inti pada April 2025 tercatat sebesar 0,31% (mtm), lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,24% (mtm). Perkembangan inflasi inti tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.
Realisasi inflasi inti pada April 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan dan mobil. Secara tahunan, inflasi inti Maret 2025 tercatat sebesar 2,50% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,48% (yoy).
Kelompok volatile food mengalami deflasi. Kelompok volatile food pada April 2025 mengalami deflasi sebesar 0,04% (mtm), menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,96% (mtm).
Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras didukung oleh pasokan komoditas cabai rawit yang meningkat dan biaya input pakan ternak yang menurun.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,64% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,37% (yoy).
Baca Juga: 4 Jenis Uang Rupiah Ini Sudah Tidak Bisa Digunakan
Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.
Kelompok administered prices mengalami inflasi. Kelompok administered prices pada April 2025 mengalami inflasi sebesar 5,21% (mtm), lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 6,53% (mtm).
Inflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, seiring berakhirnya implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50% kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 VA. Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat inflasi sebesar 1,25% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 3,16% (yoy).
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menuturkan bahwa tingkat inflasi bulanan tarif listrik menurun dari 47,22 persen month-to-month (mtm) pada Maret 2025 menjadi 26,99 persen mtm pada April 2025.
"Pada April 2025 ini, komoditas tarif listrik mengalami inflasi sebesar 26,99 persen dengan andil inflasi sebesar 0,97 persen. Tingkat inflasi tarif listrik tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi tarif listrik pada Maret 2025,” kata Pudji
Ia mengatakan bahwa inflasi komoditas tarif listrik pada bulan lalu disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik pelanggan pascabayar setelah diterapkannya diskon 50 persen untuk pemakaian pada periode Januari-Februari 2025.
Berita Terkait
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
-
Bank Indonesia Perkuat Pasar Repo, Nilai Transaksinya Tembus Rp 17,5 Triliun
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
Disentil Kemendagri karena Inflasi Tertinggi, Bobby Nasution Gerak Cepat Siapkan 11 Jurus Jitu
-
Cadangan Devisa Indonesia Makin Menipis Tembus Rp 2.469 Triliun
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
Terkini
-
Jelang 1 Tahun, Mantan Menteri ESDM Kritik Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
ESDM Gandeng P2MI, Ciptakan Pekerja Migran Energi yang TerlindungidanKompeten
-
CDIA, WIRG dan TOBA Jadi Opsi Menarik di Tengah Proyeksi Penguatan IHSG Hari Ini
-
Dewan Komisioner LPS Baru Resmi Dilantik Presiden Prabowo, Ini Jajarannya
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah