Suara.com - Jenius optimis pertumbuhan kredit tetap terjaga di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Hal ini dikarenakan isu perang dagang dagan dan konflik membuat penyaluran kredit pada perbankan tertekan.
Salah satunya adanya perlambatan ekonomi yang bisa menurunkan daya beli masyarakat. Sehingga, penyaluran kredit bisa terhambat. Namun, Jenius Business Stream Head SMBC Indonesia Anita Ekasari mengatakan bahwa perbankan terus melakukan inovasi.
Serta belajar dari pandemi Covid-19 yang membuat perusahaan optimis kinerja kredit akan membaik. "Kita optimis pertumbuhab kredit akan terjaga dengan inovasi yang kita berikan," kata Anita di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Dia mengatakan pada kuartal I 2025, Anita menyebutkan penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh Jenius tembus sampai Rp 3,3 triliun naik 19% dan total pengguna tembus 6 juta orang tumbuh 8%.
"Jadi kalau gitu saya melihat data internal aja selama 2025 ini mungkin dari Januari sampai Mei, kita sih punya trading card, kita spendingnya stabil lah. Even kemarin di bulan lalu liburan di Lebaran itu agak naik sih," jelasnya.
Dalam mendorong penyaluran kreditJenius meluncurkan inovasi terbaru yaitu Kartu Kredit Tambahan Jenius (s-Card). Nantinya, pengaturan cash flow jadi makin simpel dengan adanya s-Card untuk diberikan ke orang-orang terdekat.
"s-Card dirancang untuk membantu pengguna mengelola cash flow dan mengumpulkan Yay Points dengan lebih cepat. Pengguna juga bisa mengelola s-Card dengan mudah mulai dari request s-Card, kelola limit, memantau transaksi, hingga block dan unblock kartu semua bisa dilakukan langsung dari aplikasi Jenius,” jelas Anita.
Menurutnya, s-Card ini bisa diberikan kepada orang-orang terdekat dan diri sendiri untuk pengelolaan kebutuhan yang beragam. Serta, kemudahan bagi Pemberi s-Card Pengguna bisa mengajukan hingga lima s-Card dengan mudah langsung dari aplikasi yang bisa diberikan kepada sesama pengguna Jenius ataupun mereka yang belum menggunakan Jenius.
Lalu, pemberi s-Card cukup memasukkan $Cashtag penerima Kartu Kredit Tambahan Jenius jika Ia sudah menjadi pengguna Jenius. Sementara, untuk penerima kartu yang belum menggunakan Jenius, pemberi s-Card perlu mengunggah foto KTP penerima dan mengisi alamat pengiriman s-Card.
Baca Juga: Trump Putuskan 180 Karyawan Universitas Columbia Kena PHK
Pemberi s-Card juga bisa memantau transaksi s-Card secara real time lewat notifikasi di aplikasi Jenius. Pemilik Kartu Kredit Utama Jenius dapat memberikan s-Card kepada keluarga, orang terdekat, ataupun untuk diri sendiri, untuk membantu budgeting kebutuhan yang spesifik.
Lalu, pemberi s-Card bisa mengubah PIN, mengatur limit per s-Card, mengatur limit belanja per transaksi untuk masing-masing s-Card, mengatur opsi tarik tunai di ATM, mengatur opsi transaksi online, mengatur opsi transaksi di luar negeri, melakukan blokir sementara dan blokir permanen, dan menutup s-Card.
Sebagai pemegang d-Card, pengguna juga bisa pantau histori transaksi masing–masing s- Card dengan mudah dari menu Transaksi. Selain itu, pemberi s-Card juga akan menerima notifikasi untuk setiap transaksi s-Card yang terjadi, baik di aplikasi Jenius maupun surel.
Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dari transaksi yang tidak diinginkan. Kemudahan bagi Pemegang s-Card juga bisa mengelola kartu kredit tambahan langsung dari aplikasi Jenius miliknya.
Mulai dari mengaktivasi s-Card, memilih desain kartu favorit, mengisi alamat pengiriman, melihat histori transaksi, melihat sisa limit yang tersedia, memblokir dan membuka blokir kartu, hingga melihat detail kartu (nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dan card verification value atau CVV)--semuanya dilakukan dari aplikasi Jenius milik pemegang s-Card.
Transaksi online juga lebih aman dengan one-time password (OTP) yang langsung terkirim ke smartphone penerima s-Card.
Berita Terkait
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Kaji Geo Dipa Pasok Gas ke Kawasan Industri, Harga Lebih Murah dari Pertamina
-
Purbaya Siapkan Rp 2 Triliun dari LPEI untuk Pembiayaan Ekspor Industri Tekstil dan Furnitur
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS
-
Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertama, Bisa Bikin Petani Bisa Hemat?
-
Kementerian ESDM Tambah Stok LPG di Sumut: Persentase Ketersedian Tembus 108 Persen
-
Simas Insurtech Bayar Klaim Asuransi Kendaraan Rp 1,3 Miliar ke Korban Banjir Sumatera
-
ESDM Ungkap Stok BBM di Sumbar Makin Meningkat, Tapi Akui Distribusi Masih Mandek
-
Total 117.301 Rekening Ditutup Imbas Penipuan, Nilai Kerugian Tembus Rp8,2 Triliun
-
Perhatian! Tiket Kereta Api Nataru Hampir Habis Terjual
-
Begini Update Kelistrikan di Aceh, Sudah Menyala Semua?
-
Libur Nataru, 348 Cabang BSI Siap Layani Nasabah
-
Cek Prediksi Keuangan Kamu Tahun Depan: Akan Lebih Cemerlang atau Makin Horor?