Suara.com - Investor Kawakan Robert Kiyosaki kembeli memberi peringatan kepada pihak lain terkait kondisi perekonomian global yang tak menentu ini. Dia pun meminta, semua pihak untuk meninggalkan nilai tukar dan beralih ke investasi alternatif seperti Bitcoin, emas, dan perak.
Hal ini diungkapkannya dalam unggahannya di media sosial X pribadinya, @TheRealKiyokasi yang dikutip, Minggu (11/5/2025).
Seperti dilansir oleh Cointelegraph, dalam unggahannya, Kiyosaki mendukung sikap garis keras terhadap sistem bank sentral soal nilai tukar, sambil mengutip pandangan mantan anggota Kongres AS Ron Paul, yang dikenal sebagai kritikus vokal terhadap Fed.
Ron Paul, penulis buku End the Fed, menggambarkan penetapan suku bunga oleh bank sentral sebagai “penetapan harga,” dan menyamakannya dengan bentuk pengendalian ekonomi sosialis dan Marxis.
Paul memperingatkan bahwa mekanisme semacam itu mengikis kekayaan pribadi dan merusak kebebasan ekonomi — sebuah sentimen yang sejalan erat dengan kekhawatiran Kiyosaki yang sudah lama ada.
"Uang palsu menghasilkan uang yang tidak jujur, statistik yang tidak jujur, akuntansi yang tidak jujur, neraca yang tidak jujur, kompensasi yang tidak jujur, hubungan yang tidak jujur, pemimpin yang tidak jujur, dan korupsi dalam kehidupan sehari-hari," tulis Kiyosaki dalam unggahannya.
Lebih lanjut, Kiyosaki meminta warga Amerika untuk melawan dengan memilih keluar dari sistem fiat dan sebagai gantinya merangkul penyimpanan nilai yang terdesentralisasi seperti Bitcoin.
Ia menekankan bahwa ketergantungan pada mata uang fiat merupakan akar dari berbagai masalah ekonomi dan sosial yang terjadi saat ini.
Penghinaan Kiyosaki terhadap mata uang fiat bukanlah hal baru. Ia telah berulang kali mengkritik dolar AS, menyebutnya sebagai mata uang yang sekarat akibat digelembungkan oleh belanja pemerintah dan manipulasi bank sentral.
Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Tembus US$100.000, Sentimen Trump-China Jadi Penentu
Pandangan ekonominya, yang berakar pada prinsip ekonomi Austria dan kedaulatan pribadi, mendukung aset-aset yang tidak dapat dikendalikan secara politik maupun direndahkan nilainya oleh intervensi pemerintah.
Kiyosaki telah lama berpendapat bahwa aset pembawa nilai seperti emas, perak, dan yang terbaru Bitcoin, merupakan lindung nilai penting terhadap inflasi serta merupakan kunci untuk membangun kekayaan lintas generasi dalam siklus ekonomi yang tidak menentu.
"Jangan bekerja atau menyimpan uang palsu. Gunakan standar emas, perak, dan Bitcoin yang terdesentralisasi," tulis Kiyosaki
Dalam postingannya pada 18 April lalu, Kiyosaki membuat prediksi mengejutkan bahwa Bitcoin bisa mencapai harga USD1 juta pada tahun 2035. Prediksi ini didasarkan pada keyakinannya bahwa dolar AS akan terus kehilangan nilainya akibat kebijakan moneter yang inflasioner.
"Saya sangat yakin, pada tahun 2035, satu Bitcoin akan bernilai lebih dari USD1 juta, emas akan bernilai USD30.000, dan perak USD3.000 per koin," katanya.
Kiyosaki bukanlah satu-satunya tokoh yang menyatakan keyakinan kuat terhadap masa depan Bitcoin. Pada Februari 2025, CEO ARK Invest, Cathie Wood, mengungkapkan pandangannya bahwa Bitcoin dapat mencapai USD1,5 juta pada tahun 2030, seiring pertumbuhan permintaan terhadap aset digital tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Bantuan Logistik Rp600 Juta Mengalir ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
-
Kisah Muhammad Yusuf, AgenBRILink Sebatik yang Permudah Akses Keuangan Masyarakat Perbatasan
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela